Sosok Djaja Surya Atmadja, Dokter Forensik yang Sebut Kematian Wayan Mirna Bukan karena Kopi Sianida
Ungkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.
Ungkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.
Sosok Djaja Surya Atmadja, Dokter Forensik yang Sebut Kematian Wayan Mirna Bukan karena Kopi Sianida
Ungkap Soal Kematian Wayan Mirna
Kasus kematian Wayan Mirna Salihin pada awal 2016 lalu kembali ramai dibicarakan usai penayangan film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di Netflix.
Belum lama ini, dr. Djaja Surya Atmadja yang dikenal sebagai dokter forensik yang pernah menangani kasus ini datang ke podcast dr. Richard Lee. Dalam obrolannya dengan dr. Richard, ia menyebut jika Mirna bukan meninggal karena sianida.
"Jadi dia nggak merah, dia biru ya, terus saya tekan. Kan forensik biasa kalau mau periksa ini kan saya tekan gini supaya lambungnya ketekan terus sendawa, terus saya giniin, saya nggak nyium sianida," jelasnya.
Sosok dr. Djaja Surya Atmadja
dr. Djaja Surya Atmadja lahir di Jakarta, 19 Mei 1960. Ia merupakan dokter forensik yang menjadi salah satu saksi ahli dari pihak Jessica Wongso dalam kasus kopi sianida tahun 2016 lalu.
Ia dikenal sebagaisalah satu dokter ahli forensik sekaligus dokter forensik DNA pertama di Indonesia. Ia telah memulai kariernya sebagai dokter sejak lama. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1986.
Latar Belakang Pendidikan
Usai lulus S1, ia melanjutkan S2 dengan mengambil jurusan Spesialis Forensik Medikolegal di UI selama 3 tahun. Ia juga mengambil pendidikan untuk menjadi konsultan. Ia lalu melanjutkan S3 di Jepang dan menjadi dokter DNA pertama di Indonesia pada tahun 1995. Tak berhenti di situ, ia lalu sekolah hukum di UI. Ia juga kembali mempelajari forensik untuk orang yang masih hidup di Belanda.
Ia mengatakan jika ia membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh tahun untuk meraih semua gelar yang ia miliki sekarang.
Saat ini, Djaja Surya Atmadja masih aktif sebagai dosen di Universitas Indonesia prodi Spesialis Ilmu Kedokteran Forensdik dan Studi Medikolegal. Selain itu, Djaja juga bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai ahli forensik yang kerap dilibatkan dalam penyelidikan kasus kriminal.
Selain karena senang belajar, dr. Djaja Surya Atmadja mengungkap juga alasannya terus menerus mencari ilmu. Menurutnya sebagai dosen, ia harus mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar apa yang diajarkan pada mahasiswanya setiap tahunnya semakin luas.