Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut
Saat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.
Waduk Jatiluhur bahkan surut hingga 10 meter.
Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut
Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air.
Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
Seperti terpantau baru-baru ini kondisi air di Waduk Jatiluhur berkurang drastis. Bahkan beberapa area terlihat bagian dasarnya yang juga tampak kering.
Padahal Waduk Jatiluhur menjadi lokasi penampung air untuk membantu suplai pertanian, dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
-
Mengapa Waduk Jatigede sering surut? Adapun saat ini kondisi Waduk Jatigede memang tengah surut. Kondisi ini sudah terjadi hampir tiap tahun saat musim kemarau panjang.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Waduk Jatigede biasanya surut? Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Dimana Waduk Jatigede yang surut dan tampak menghijau berada? Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah surut akibat kemarau panjang.
-
Bagaimana cara menikmati Waduk Jatiluhur dari sudut pandang yang berbeda? Jika ingin merasakan keindahan Waduk Jatiluhur dari sudut pandang berbeda, kamu bisa menikmatinya dari area Gunung Lembu. Di sana kamu dapat menikmati Waduk Jatiluhur dengan pemandangan yang menghadap perahu-perahu nelayan.
-
Apa yang ditawarkan oleh Waduk Jatiluhur kepada pengunjungnya? Waduk Jatiluhur menawarkan pesona keindahan yang mengagumkan bagi siapapun yang mengunjunginya. Waduk Jatiluhur juga memiliki banyak spot foto cantik, unik, dan menarik dengan keindahan alamnya yang memanjakan mata.
Surut hingga 10 meter.
Menurut informasi di kanal Liputan6, surutnya Waduk Jatiluhur sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir.
Volume berkurangnya air saat musim kemarau tahun ini bahkan terbilang cukup ekstrem, yakni hingga 10 meter.
Surutnya Waduk Jatiluhur membuat bagian dasar terlihat di beberapa titik, dan sudah tidak ada airnya.
Untuk irigasi sawah di Subang, Karawang, Bekasi dan Indramayu
Waduk Jatiluhur memiliki manfaat yang besar, terutama bagi kebutuhan air untuk irigasi sawah di empat kabupaten yakni Subang, Karawang, Bekasi dan sebagian Indramayu.
Menyusutnya air di Waduk Jatiluhur akan berpotensi mengganggu pasokan pengairan di daerah yang dilalui.
Selain untuk pertanian, air dari Jatiluhur juga digunakan untuk kebutuhan suplay air minum masyarakat.
Masih dapat difungsikan sampai akhir tahun.
Kendati demikian surutnya Waduk Jatiluhur diperkirakan tidak akan mengganggu pasokan air. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II, Anton Mardiono.
“Artinya Jatiluhur masih mengalami surplus air hingga akhir tahun mendatang atau di bulan Desember kurang lebih 1,1 miliar meter kubik,” katanya.
Akhir tahun harus hujan.
Namun Anton memberikan catatan bahwa kebutuhan air tersebut bisa terpenuhi sampai akhir tahun, jika November dan Desember sudah masuk musim hujan.
“Namun ini juga dengan catatan, di bulan November dan Desember sudah mulai ada hujan,” tambahnya.
Adapun Waduk Jatiluhur sendiri memiliki kapasitas total hingga 2.448.000.000 m³, dengan fungsi lainnya sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Bendungan yang diklaim terbesar se-Indonesia ini sebelumnya dibangun pada 1957 dan selesai 10 tahun kemudian.
- 18 Tahun Arungi Bahtera Pernikahan, Berikut Potret Kemesraan yang Terpancar Dari Hubungan Ramzi dan Avi Basalamah
- Jarang Tersorot, Potret Rumah Masa Kecil Dewi Perssik di Jember yang Luas dan Nyaman Banget
- Cerita Warga Jabar dan Banten Terdampak Kemarau, Manfaatkan Sumur Keruh Demi Dapat Air
- Potret Musala Sederhana di NTB Hasil Gotong Royong Warga, Atap Terpal Tanpa Tembok