Ternyata Begini Bentuk Rempah Vulkanik, Bekas Letusan Gunung Masurai Jambi 33.000 Tahun Lalu
Jika mendaki ke Masurai, akan ditemukan fenomena unik mulai dari tanjakan penyesalan, aneka kantong semar sampai rempah vulkanik bekas letusan 33.000 tahun lalu
Belum banyak diketahui bahwa di Sumatera terdapat gunung yang menarik untuk didaki selain Kerinci bernama Masurai. Lokasinya masih satu kawasan dengan Geopark Merangin di Provinsi Jambi serta Sungai Batang Merangin.
Gunung dengan ketinggian 2.935 mdpl ini belum banyak terjamah pendaki dan memiliki jalur pendakian yang eksotis. Sebagian besar wilayahnya dipenuhi hutan hujan tropis, sehingga daerah tersebut dikenal memiliki daratan serta pepohonan yang selalu basah.
-
Dimana Jembatan Gantung Situ Gunung berada? Jembatan Gantung Situ Gunung adalah jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara, dengan panjang 243 meter dan ketinggian 107 meter di atas sungai.
-
Di mana letak Desa Wisata Muara Jambi? Salah satu destinasi wisata desa yang ada di Jambi bernama Desa Wisata Muara Jambi yang terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
-
Kapan Desa Wisata Muara Jambi diresmikan? Melansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Muara Jambi sudah diresmikan oleh Gubernur Jambi pada 2017 silam.
-
Dimana letak Taman Nasional Gunung Palung? Tempat wisata di Pontianak ini terletak di Padu Banjar, Simpang Hilir, Ketapang, Kalimantan Barat.
-
Apa yang dilakukan oleh Kasad Maruli Simanjuntak di Gunung Sangga Buana? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
-
Dimana lokasi Geosite Juru Sebrang? Lokasinya berada di Kecamatan Tanjung Pandan, sekitar lima kilometer dari pusat Kota Belitung.
Jika mendaki ke Gunung Masurai, akan ditemukan sejumlah fenomena menarik mulai dari jalur pendakian yang ekstrem, tanjakan penyesalan, aneka jenis kantong semar sampai penampakan rempah vulkanik yang merupakan bekas letusan sekitar 33.000 tahun lalu.
Keunikan rempah vulkanik ini ada di cerita yang dipercaya oleh masyarakat setempat, bahwa rempah vulkanik ini dahulu juga digunakan oleh para nenek moyang dalam aktivitas kesehariannya. Seperti apa kisahnya? Berikut informasi selengkapnya.
Rempah Vulkanik Ada di Ketinggian 800 Mdpl
Mengutip Youtube Kemenparekraf, lokasi keberadaan rempah vulkanik diketahui berada di ketinggian 800 Mdpl Gunung Masurai. Lokasinya dikelilingi pagar, agar keberadaan benda berbentuk batuan memanjang ini terlindungi.
Warga sekitar menamai rempah vulkanik ini sebagai Batu Silindrik Pratintuo dan dipercaya merupakan bebatuan yang dahulunya dianggap sakral.
Keberadaannya persis di tengah perkebunan kopi, dengan rute yang bisa dijangkau dengan mudah oleh pendaki.
Alasan Dinamai Rempah Vulkanik
Merujuk Wikipedia, rempah vulkanik merupakan batuan yang tercipta dari aktivitas magma di dalam perut sebuah gunung berapi. Dikatakan rempah, karena keberadaannya melengkapi unsur lava yang mengalir dengan komposisi pecahan kaca dan fragmen kristal.
Batuan ini punya bentuk yang lebih padat dibandingkan magma di sekitarnya, sehingga terkadang membentuk suatu pola. Ini juga disebut sebagai batuan metamorfik, yang konon sudah berada di daratan sekitar Gunung Masurai sejak era megalitik.
Dahulu batu ini dipercaya oleh nenek moyang menjadi penanda para leluhur sebelum-sebelumnya yang mendiami puncak gunung.
“Menurut Badan Geologi, batu ini merupakan material dari gunung api dan terbentuk oleh ignimbrite atau rempah vulkanik letusan 33.000 tahun silam,” kata ahli konservasi Geopark Merangin Jambi, Eko Wahyudi di kanal youtube tersebut.
Letusan Besar 33.000 Tahun Lalu di Gunung Masurai
Sebelumnya pada 33.000 tahun silam, gunung ini pernah mengalami erupsi cukup dahsyat sehingga ketinggiannya terpangkas. Letusan itu juga menyebabkan munculnya batuan yang dikenal sebagai rempah vulkanik.
Menurut Eko, mulanya Masurai memiliki pucuk di ketinggian 4.600 Mdpl dan menyusut menjadi 2.935 Mdpl. Memendeknya Gunung Masurai juga terjadi sekitar 21.000 tahun lalu, saat gunung ini kembali Meletus.
“Berdasarkan jejak arang kayu yang mengendap di piroklastiknya, gunung ini pernah erupsi sekitar 33.000 tahun lalu,” tambah Eko.
Pesona Gunung Masurai yang Tak Kalah dengan Kerinci
Sementara itu, Gunung Masurai memiliki banyak daya tarik yang dikenalkan oleh masyarakat lokal. Salah satunya adalah fenomena lumut hijau di sepanjang jalur pendakian.
Lumut ini punya bentuk yang indah dan tumbuh di bebatuan, tanah sampai pepohonan kawasan Gunung Masurai. Kemudian, di gunung ini juga memiliki aneka tumbuhan kantong semar yang eksotis.
Menurut laman mapalasiginjai.unja.ac.id, pemandangan yang diselimuti kabut membuat eksotismenya tak boleh dilewatkan para pendaki dan pencinta alam.
Ada Tanjangan Penyesalan dan Tanaman Kantong Semar
Seperti jalur pendakian gunung pada umumnya, terdapat rute curam yang ada di Gunung Masurai. Salah satu yang terkenal adalah tanjakan penyesalan atau biasa dikenal juga dengan nama tanjakan “syaiton”.
Penamaan ini merujuk pada panjangnya rute tanjakan dengan kondisi yang curam. Belum lagi, jalur setapaknya licin dan berbatu terjal. Diperlukan kehati-hatian saat menuju puncak Masurai.
Meski demikian, di sini pendaki bisa menyaksikan ragam rupa tanaman kantong semar yang mempunyai bentuk eksotis.
Ada Dua Danau Purba di Puncak
Masih peninggalan vulkanis dari Gunung Masurai adalah terdapatnya dua danau purba bernama Danau Maboek di 2.533 Mdpl dan Danau Kumbang di ketinggian 2.539 Mdpl.
Dikutip dari jambiprov.go.id, Danau Kumbang adalah danau kaldera seluas 23,55 hektar yang terkenal dengan kejernihan airnya. Suasana di sekitarnya sangat tenang, diperkuat oleh keheningan yang tercipta dari hutan lebat yang mengelilinginya, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
Di sisi lain, Danau Mabuk juga memiliki daya tarik yang menakjubkan, tetapi aksesnya lebih sulit dan sering kali terhalang oleh hutan belantara. Kondisi ini membuat Danau Mabuk jarang disambangi oleh para pendaki, menambah keasrian dan ketenangan tempat ini.