Tinggalkan Luka Gigitan, Puluhan Kambing di Kuningan Ini Mati Secara Misterius
Sebanyak 24 ekor kambing dilaporkan mati secara misterius di Dusun Tiga, Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan Jawa Barat baru-baru ini. Saat diperiksa puluhan kambing tersebut tidak ditemukan bekas luka dan hanya meninggalkan bekas gigitan.
Sebanyak 24 ekor kambing dilaporkan mati secara misterius di Dusun Tiga, Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat baru-baru ini.
Menurut Opa Mustofa, selaku Kasi Ekbang di Desa Cipondok Kuningan menyebutkan bahwa saat diperiksa, puluhan hewan kambing tersebut tidak ditemukan bekas luka dan hanya meninggalkan bekas gigitan.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
Diduga kematian hewan ternak tersebut akibat dihisap darahnya oleh hewan yang masih belum diketahui jenisnya.
“Satu minggu ini sudah ada 24 ekor hewan ternak warga yang mati misterius, ketika diperiksa, kebanyakan tubuh hewan ternak masih utuh. Hewan yang mati secara misterius tersebut hanya diambil darahnya saja,” tutur Opa, seperti melansir dari Liputan6.
Pernah Terjadi Lima Tahun Lalu
©2020 Liputan6/editorial Merdeka.com
Opa menyebutkan bahwa kejadian tersebut bukan hal baru di wilayahnya. Sebelumnya lima tahun lalu kejadian serupa pernah terjadi. Sama seperti saat ini, ketika itu penyebab kematian misterius hewan ternak tersebut tidak diketahui.
Saat ini masyarakat terus melakukan kegiatan patroli keliling guna mencari tahu penyebab matinya puluhan hewan ternak kambing itu. Pihak desa pun turut bekerja sama dengan Polisi dan TNI untuk menelusuri kejadian yang menghebohkan warga tersebut.
"Dulu lima tahun lalu pernah ada kejadian kaya gini, itu juga belum tahu apa penyebabnya. Sekarang kita kerja sama dengan Polsek dan Koramil untuk menyelidiki peristiwa ini. Anehnya kalau patroli libur ada hewan ternak yang mati," katanya.
Diketahui saat Hendak Memberi Makan
Sementara itu melansir dari jurnalpolri.com, beberapa pemilik ternak terkejut saat hendak memberi makan. Menurut Enda dan Mamat selaku peternak mengungkapkan jika hewan-hewan peliharaannya mati dengan tidak wajar.
Mereka menyebut jika tidak terdapat bekas luka parah di tubuh-tubuh hewan ternaknya. Melainkan hanya terdapat bekas luka gigitan yang diduga dari hewan penghisap darah misterius tersebut.
“Saya kaget, ada sekitar 15 ekor domba mati tercabik di leher, badan, dan ada yg di ekornya, serta tubuhnya tergeletak utuh hanya darahnya yang di hisap,” kata Mamat dan Enda selaku pemilik kambing di Desa Sukaharja, Kecamatan Cibingbin.
Diduga Kawanan Anjing Liar
Dari hasil laporan yang diterima UPTD Keswan, Ma’mun menerangkan jika kejadian tersebut masih belum diketahui secara pasti penyebabnya mengingat belum adanya saksi mata yang melihat secara langsung.
Ia melanjutkan jika dugaan sementara matinya puluhan hewan tersebut dilakukan oleh sekelompok anjing liar yang dilakukan pada malam hari.
Kerugian Capai Rp 25 Juta
Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta. Mamat pun meminta kepada pemerintah agar memberikan perhatian terhadap masalah ini dengan memberikan bantuan.
“Berharap kepada instansi pemerintah Kabupaten Kuningan dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan agar ada perhatian dan bantuan,” pungkasnya.