Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon
Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon
Saat berkunjung ke kampung adat Baduy di Kabupaten Lebak, terdapat sebuah tas kecil berwarna cokelat yang selalu dibawa oleh warga setempat.
-
Apa yang dijual oleh mantan tukang cuci piring tersebut di gerobak bajaj? Sesuai namanya, menu yang dijual adalah beberapa jenis pasta, spageti dan varian pizza.
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Bagaimana Aan memasarkan produk tasnya? Aan menjual produk handcraft-nya itu di berbagai platform mulai dari media sosial Instagram, e-commerce dan offline. Rutin ikut bazar Saat ini usahanya terus berkembang. Produk tasnya sudah mulai mengikuti acara bazar sampai ke Jakarta lewat kegiatan yang diadakan oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Kelurahan Buaran Indah. Aan juga sosok yang tidak pernah puas. Ia terus meningkatkan kualitas produknya lewat berbagai pelatihan kewirausahaan sebagai tempat untuknya belajar memperluas pasar.
-
Bagaimana cara membuat Wajik Baduy? Untuk membuatnya, mula-mula beras ketan dicuci bersih. Kemudian, dikukus menggunakaan seeng sampai sedikit melunak. Setelah itu, beras dimasukan ke dalam kuali besar yang diberi gula aren cair dan parutan santan.
-
Siapa saja yang diizinkan untuk membuat kain tenun Baduy? Masyarakat percaya jika proses pembuatannya hanya boleh dilakukan oleh kalangan perempuan saja.
-
Apa saja yang dijual di Toko Mebel TST? Saat ini, toko mebel tersebut menjual berbagai produk furnitur untuk perlengkapan rumah tangga mulai dari sofa, lemari hingga motif daun pintu. Selain itu, toko juga menjual aneka hiasan dinding seperti ukiran, lukisan dan lain sebagainya.
Tas tersebut berbentuk slempang panjang, dan ditempatkan di bagian depan tubuh si penggunanya.
Usut punya usut, benda tersebut bernama tas Koja yang selama ini menjadi andalan warga Baduy saat beraktivitas.
Ternyata tas ini terbuat dari kulit pohon yang dirajut, dengan kemampuan menahan beban yang cukup berat.
Tas koja jadi oleh-oleh ikonik khas desa adat Baduy
Selama ini, baju kampret menjadi oleh-oleh yang selalu diburu, namun tas koja ternyata tak kalah unik.
Tas tersebut memiliki bobot yang ringan, dan ringkas sehingga mudah dibawa ke mana-mana, termasuk membawa aneka barang.
Mengutip laman Direktori Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI, Kamis (31/8), tas ini biasa menjadi oleh-oleh khas dari perkampungan adat Baduy.
Terbuat dari kulit pohon terap.
Tas koja sendiri dibuat dari kulit pohon khusus yakni Pohon Teureup. Pemilihan jenis tumbuhan ini karena strukturnya yang kokoh namun tetap lentur.
Pohon Teureup sendiri merupakan jenis nangka-nangkaan, dengan tampilan pohon yang tinggi menjulang.
Pohon Teureup biasa ditemukan di wilayah Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Wilayah ini juga terintegrasi dengan perkampungan adat Baduy di Desa Kanekes.
Bentuknya rapat dan tahan rayap.
Walau dibuat dari kulit pohon yang tidak begitu tebal, namun tas Koja memiliki kontur yang rapat di setiap rajutannya.
Unsur benangnya sendiri harus tebal dan merupakan gabungan dari banyak kulit pohon.
Uniknya, tas ini juga tahan terhadap rayap sehingga aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.
- Kocak, Badut Ipin Tengsin Celananya Melorot Sampai Nyungsep
- Wow! Sosok Kepala Desa Pamer Uang Pecahan Rp100 ribu Sebanyak 5 Kardus Ucap Terima Kasih ke Pemberi, Ternyata untuk Ini
- Viral Souvenir Pernikahan Berupa Sayuran Segar, Para Tamu Bebas Ambil Semaunya
- Ubah Gaya Rambut Pendek, Intip Potret Terbaru Keisya Levronka yang Curi Perhatian
Cara pembuatan tas Koja
Untuk membuat tas Koja, mula-mula perajin harus memilih kulit Pohon Teureup yang kuat.
Setelah terkumpul, kulit yang sudah dipilih direndam air, agar serat dengan lapisan kulit pohon terpisah. Setelahnya bahan dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa jam.
Kemudian kulit kayu dipilin-pilih seperti membuat benang, kemudian disambung menyerupai tali. Benang tersebut lantas dianyam.
Keunikan lain dari Tas Koja adalah kulit kayu pohon tereup yang digunakan membuat Tas Koja dikenal memiliki ketahanan terhadap rayap sehingga tas tersebut bisa awet saat digunakan.
Namun perlu diwaspadoi, ada kemungkinan tas Koja bisa membusuk sendiri karena pelapukan jika lama tidak digunakan dan dirawat.
Mengutip kanal YouTube Pedesaan Banten, ukuran tas Koja bervariasi, mulai dari kecil,sedang sampai besar. Harganya sendiri akan menyesuaikan dengan ukurannya yakni mulai dari Rp30 ribu sampai Rp150 ribu.
“Kalau yang kecil Rp30 ribu, yang tanggung Rp60 ribu dan yang besar Rp150 ribu,” kata seorang penjual souvenir di Baduy Luar, Silvi.