Asal-Usul Tanda Baca dan Kegunaannya
Dari manakah tanda baca bermula? Cari tahu pencetusnya yuk!
Ketika menulis dengan huruf Latin, tentu sangat familier dengan penggunaan tanda baca, seperti koma, titik dan lainnya. Lantas, siapakah yang memulainya?
Pada abad ke-3 SM, pustakawan di kota Aleksandria, Mesir bernama Aristophanes, menggagas penggunaan tanda baca.
-
Apa tujuan penggunaan tanda baca? Tanda baca sangat penting dalam tulisan karena dapat menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, serta intonasi dan memisahkan kalimat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Bagaimana cara tanda baca membantu kita memahami kalimat? Tanda baca digunakan untuk memberikan pengaturan bahasa yang tepat, sehingga kalimat dapat lebih mudah dipahami dan memiliki makna yang jelas.
-
Kenapa penggunaan tanda baca yang benar sangat penting? Penggunaan tanda baca yang benar perlu diperhatikan dalam penulisan. Pasalnya, tanda baca berfungsi untuk menjaga keefektifan komunikasi dan pesan yang disampaikan melalui sebuah kalimat.
-
Apa saja 15 tanda baca yang harus dipahami? Ada berbagai macam tanda baca dalam bahasa Indonesia, seperti titik (.), koma (,), tanda tanya (?), tanda seru (!), titik koma (;), titik dua (:), hubung (-), pisah (–), ellipsis (…), petik ('…'), petik tunggal (‘…’), kurung ((…)), kurung siku ([…]), garis miring (/), dan apostrof (').
-
Kenapa tanda petik penting dalam menulis? Karena, penggunaan tanda baca bisa sangat memengaruhi maksud kalimat yang sedang dituliskan.
-
Apa saja alat bantu belajar membaca? Berikut beberapa jenis alat bantu belajar membaca anak yang bisa menjadi rekomendasi Anda: • Kartu Kata: Kartu kata adalah kartu yang menampilkan gambar dan kata-kata yang sesuai. Anak-anak dapat belajar membaca sambil mencocokkan gambar dengan kata-kata yang benar.
Asal-Usul Tanda Baca
Aristhopanes butuh tanda baca tersebut untuk memudahkan tugasnya dalam memahami ratusan ribu gulungan teks Yunani.
Diketahui, gulungan teks Yunani yang dibaca Aristophanes bahkan tak ada spasinya. Gulungan itu juga tak ada huruf besar dan kecil, sehingga sulit menentukan dari mana sebuah kalimat dimulai.
Karena kerumitan dan susahnya mencerna informasi dari tulisan, orang Yunani di masa itu pun lebih senang pidato lisan yang dilakukan pejabat pemerintahan.
Orang Yunani Suka Pidato Lisan
Lahirnya Tanda Baca
Aristophanes kemudian mencetuskan tanda baca titik tengah, bawah dan atas yang punya fungsi titik, koma, dan spasi pada saat ini.
Sempat Ditinggalkan
Sistem tulis ala Aristophanes sempat ditinggalkan di era kekaisaran Romawi. Sampai akhirnya dipakai lagi setelah orang Romawi masuk Kristen dan menulis kitab suci.
Lahirnya Tanda Baca Modern
Mulai abad ke-4, para penulis di Eropa melakukan koreksi signifikan hingga melahirkan tanda baca baru, seperti titik koma (;), tanda tanya (?), garis miring (/) dan lainnya.
Terhenti Pada 1450
Revisi dan inovasi tanda baca terhenti pada 1450, setelah percetakan memberlakukan standardisasi mesin cetak. Fungsinya jadi permanen, dan tanda baca yang sudah ada diwariskan sampai sekarang.