Ustaz Terduga Teroris di Lebak Ditangkap Densus 88, Begini Faktanya
Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang di dua daerah Provinsi Banten, yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang pada Jumat (13/08) pagi.
Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang di dua daerah Provinsi Banten, yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang pada Jumat (13/08) pagi.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Sinto Silitonga mengatakan, ketiga orang yang ditangkap tersebut diduga terlibat dalam kasus terorisme.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
"Iya benar ada kegiatan penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris yang dilakukan oleh Tim Densus 88 di wilayah hukum Polda Banten," ujar AKBP Sinto seperti dilansir dari Liputan6.
Ia juga menjelaskan, dua dari tiga orang tersebut ditangkap di sebuah pondok pesantren di wilayah Kabupaten Lebak. Berikut sejumlah fakta terkait penangkapan terduga teroris di Banten yang berhasil dihimpun merdeka.com.
Dibantu Personel Polda Banten
Ilustrasi Densus 88
©2018 Merdeka.com/Istimewa
AKBP Sinto mengungkapkan, dalam proses penangkapan tersebut Densus 88 Anti Teror dibantu oleh sejumlah personel dari Polda Banten.
Untuk saat ini belum diketahui dengan pasti identitas, asal jaringan, dan aksi terorisme apa yang mereka lakukan. Saat ini ketiga terduga teroris tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh tim Mabes Polri.
"Polda Banten memberikan bantuan dan back up yang dibutuhkan oleh Tim Densus 88. Saat ini, ketiga terduga pelaku sedang dalam pemeriksaan oleh penyidik Densus 88 Polri," terangnya.
Pondok Pesantren Rehab Hati Lebak jadi Tempat Penangkapan
Salah satu lokasi penangkapan terduga teroris tersebut adalah Pondok Pesantren Rehab Hati, Lampung Sumur Picung, Desa Baros, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Penangkapan tersebut berlangsung pada Jumat (13/8) pagi. Dari lokasi tersebut, pihak kepolisian mengamankan seorang ustaz berinisial S bersama sang anak.
"Ustaz S, dibawa pagi tadi pulang jemput anaknya, anaknya juga dibawa. Anaknya dianterin lagi, tapi mertuanya dibawa. Dibawa terus foto-foto tempat ini," kata AN, salah satu santri di ponpes tersebut.
Terduga Berasal dari Indramayu, Jawa Barat
Sosok Ustaz S diketahui merupakan pengajar di pondok pesantren tersebut. Ia berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Ketua RT Setempat, Sandra, mengaku tidak terlalu mengenal para pengajar di pondok pesantren tersebut karena jarang ada interaksi antara penghuni pondok dengannya. Sandra menambahkan, ia sempat melihat proses penangkapan di ponpes tersebut. Namun ia tidak mengenali terduga yang ditangkap.
"Tadi ada siang, saya enggak hafal juga siapa yang dibawa, karena enggak kenal. Pernah beberapa kali pemilik pesantren ketemu buat dokumen KTP, KK, selebihnya jarang ketemu, saya juga jarang di rumah karena jualan sayur ke kampung-kampung lain," terang Sandra.
(mdk/nrd)