Akan bertemu Polda Metro, Kadishub DKI ngotot 3 in 1 harus dihapus
"Kami inginnya dihapus saja. Kalau tidak bisa memberi pahala melalui pengurangan kemacetan," kata Andri Yansyah.
Keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus sistem 3 in 1 tampaknya tak dapat ditunda lagi. Meski hasil sepekan uji coba tanpa 3 in 1, ruas jalan yang memberlakukan sistem itu bertambah macet.
"Kami inginnya dihapus saja. Kalau tidak bisa memberi pahala melalui pengurangan kemacetan, lebih baik tidak mencari dosa dengan membiarkan joki dan eksploitasi anak berkeliaran," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, saat dihubungi, Kamis (14/4).
Keputusan ini akan dikoordinasikan lebih dulu dengan Ditlantas Mapolda Metro Jaya. Pemprov DKI dan Ditlantas Mapolda Metro akan rapat bersama hari ini pukul 10.00 WIB.
Dalam kesempatan yang sama, dia mengklaim telah melakukan survei pada 4.000 koresponden pengguna 3 in 1. Sebagian besar mereka menginginkan 3 in 1 dihapus dengan syarat menambah armada dan memperbaiki layanan angkutan umum. Untuk itu pihaknya tengah menambah 140 unit bus TransJakarta di koridor I (Blok M-Kota) agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke dalam bus tersebut. Sayangnya, masalah headway bus belum bisa dipastikan karena bergantung pada kondisi lalu lintas.
"Nah kalau polisi membantu sterilisasi jalur minimal sebelum masuk koridor I, kami pikir jam tunggu kedatangan bus bisa mencapai 1-2 menit. Sekarang masih 5-10 menit," ungkapnya.
Sebenarnya, kata dia, sementara ini memang ada kemacetan akibat 3 in 1 ditiadakan. Tapi dia pastikan akan ada sejumlah solusi misalnya mengalihkan lalu lintas dan mengatur trafic light, bila jalur 3 in 1 macet, lampu merah akan dipercepat dan jalur sekitar yang tidak macet akan diperlama lampu merah-nya.
"Hasil evaluasi uji coba penghapusan memang menambah volume kendaraan. Tapi jalur kolektornya longgar kok. Akan kami paparkan dalam rapat koordinasi dengan kepolisian," tutupnya.
Baca juga:
Dinilai bakal bikin tambah macet, Ahok ngotot hapus 3 in 1 malam ini
Hasil kajian, Polda Metro minta 3 in 1 tak dihapus dulu
3 in 1 dihapus, pemotor ngeluh macet makin parah
Bundaran Senayan macet, setiap lampu merah kini ditambah 20 detik
3 in 1 dihapus, Ahok akui kendaraan di jalan protokol bertambah
Ahok berkilah 3 in 1 dihapus bukan buat tarik simpati warga
3 in 1 dihapus, jarak tempuh Slipi-Semanggi butuh 40 menit
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Plataran Indonesia memperkenalkan 3 unit barunya? Dalam agenda Media Luncheon yang digelar pada Kamis (13/6) di Plataran Dharmawansa Jakarta Selatan, Plataran Indonesia perkenalkan 3 unit baru yang akan diluncurkan pada tahun ini.
-
Bagaimana cara menguasai Verb 1, Verb 2, dan Verb 3? Cara menguasai Verb 1, Verb 2, dan Verb 3 adalah berlatih dengan orang lain. Temui teman belajar bahasa Inggris atau cari partner bahasa Inggris di komunitas online. Nantinya, Anda bisa berlatih berbicara, bertanya, dan menjawab menggunakan verb 1, verb 2, dan verb 3 dalam percakapan.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Siapa yang menciptakan sabuk pengaman tiga titik? Nils Bohlin, seorang insinyur di Volvo, memperkenalkan sabuk pengaman tiga titik ke dalam mobil seri PV 544 yang diproduksi secara massal.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.