Alasan PDIP DKI Desak Anies Audit Gelaran Formula E
Esensi permasalahan yang timbul dari Formula E cukup besar sehingga audit menyeluruh diperlukan. Semisal penggunaan dana APBD oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan ajang balap Internasional itu.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak meminta gelaran balap mobil listrik Formula E diaudit untuk menilai kejujuran semua pihak. Menurut Gilbert, perhelatan Formula E diklaim sukses tanpa adanya data.
"Setelah selesai balap Formula E di Ancol yang dipaksakan, timbul kesan seakan-akan perhelatan tersebut sukses tanpa kriteria yang jelas. Perhelatan diklaim sukses tanpa data, dan terkesan menutupi permasalahan yang ada. Masalah anggaran yang luar biasa besar untuk perhelatan seakan bermaksud ditutupi karena sudah dilaksanakan," kata Gilbert kepada wartawan, Kamis (16/6).
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang dilakukan mobil mewah berpelat DPR RI yang viral? Mobil mewah berpelat DPR RI mendadak viral usai bunyikan strobo sampai dianggap arogan.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Gilbert mengatakan, esensi permasalahan yang timbul dari Formula E cukup besar sehingga audit menyeluruh diperlukan. Semisal penggunaan dana APBD oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan ajang balap Internasional itu.
"Padahal esensi dari permasalahan yang timbul adalah penggunaan APBD yang menabrak aturan berkali-kali sejak penandatangan di New York yang tanpa perencanaan, pengeluaran commitment fee, memaksakan masuk APBD-P, memaksakan di Monas tanpa perencanaan dan mengerti aturan, dan akhirnya memaksakan asal terlaksana di atas tanah rawa untuk perhelatan Formula E yang hanya sekali di Ancol," kata Gilbert.
Untung Rugi Formula E Harus Dijawab Data Valid
Mantan Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu menjelaskan bahwa seluruh untung rugi serta sukses atau tidaknya ajang Formula E sudah sepatutnya dijawab dengan data yang valid. Audit data kata dia, juga harus dilakukan oleh pihak ketiga.
"Besarnya anggaran yang keluar dan sesumbar pihak yang mengatakan untung, dan kritik yang dialamatkan ke Gubernur dan jajarannya sepatutnya dijawab dengan data yang valid. Data itu sangat tepat dan baik bila dilakukan audit oleh pihak ketiga, dengan auditor 5 star atau oleh BPKP dengan audit khusus," jelas Gilbert.
"Kejujuran atau kebohongan Gubernur dan jajarannya dalam hal ini akan nyata demikian juga kejujuran/kebohongan para kritikus. Bukan sekedar polesan atau kata-kata bila bersedia diaudit menyeluruh/khusus. Kita butuh pemimpin yang sesuai perbuatan dan kata-kata," lanjut dia.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
(mdk/gil)