Biaya Hidup dan Trauma Disebut Jadi Penyebab Gangguan Mental di Jakarta
Jarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Psikolog sekaligus pengurus pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI) Samanta Elsener mengungkapkan, biaya hidup tinggi dan trauma pengasuhan menjadi penyebab gangguan kesehatan mental yang paling banyak dialami di Jakarta.
Selain itu, menurut Samanta, jarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik sehingga meningkatkan faktor risiko stres, "burnout", depresi, cemas, hingga performa kerja menurun.
- Ibu Banting Anak di Jagakarsa Jaksel Pernah Idap Gangguan Mental, Sempat Berobat ke RSJ
- Usai Bakar Suaminya, Polwan Briptu FN Sempat Bawa Korban ke RS dan Minta Maaf
- Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
- Khawatir Gempa Susulan, Begini Kondisi Warga Sumedang yang Pilih Tidur di Luar Rumah
âSelain itu trauma akibat pengasuhan atau pelecehan, 'bullying', biaya hidup tinggi, menjadi 'sandwitch generation', hutang, beban sosial juga bisa jadi penyebab,â katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (3/9).
Kendati demikian, menurut Samanta, sekedar bercerita (talk theraphy) tak dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan gangguan kesehatan mental tersebut. Sehingga, dia berharap, program yang disediakan pemimpin Jakarta mendatang dapat lebih komprehensif. Permasalahannya itu adalah kemacetan.
"Solusi yang dibutuhkan warga Jakarta adalah bagaimana macet bisa terurai dan kualitas udara Jakarta bisa lebih baik," ujarnya.
Sehingga, kata dia, indeks kualitas hidup dan tingkat kebahagiaan masyarakat bisa lebih sejahtera lagi secara psikologis.
Di sisi lain, Psikolog Klinis Kasandra Putranto juga menyampaikan bahwa depresi dan kecemasan merupakan salah satu primadona masalah kesehatan mental di Jakarta.
"Kalau data riset kesehatan dasar itu sebenarnya ada yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkes. Yang jelas memang kecemasan, depresi, masih jadi salah satu primadona masalah kesehatan mental selain gangguan lain, terutama setelah pandemi," terang Kasandra.
Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental. Dalam data yang sama, Riskesdas 2018 mengungkapkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional.
Selain itu, lebih dari 12 juta orang dalam kelompok usia yang sama mengalami depresi. Penyebabnya tentu akan sangat beragam.
"Mulai dari genetik, pola asuh, tekanan, lingkungan dan lain-lain," katanya.
Karena itu, Kasandra mengatakan hal ini yang perlu ada dalam program kerja pemimpin Jakarta kelak. Sehingga diharapkan data riskesdas bisa menjadi lebih baik di tahun depan.
âYang jelas salah satunya Jakarta adalah penyumbang angka kekerasan seksual, kemudian penyumbang angka adiksi narkoba," ungkapnya.
Jadi, kata dia, begitu banyak masalah di Jakarta yang harus menjadi perhatian calon pemimpin di depan supaya bisa memusatkan perhatian dalam kebijakan-kebijakannya dan membuat program-program yang memang bermanfaat serta bisa diakses oleh masyarakat.
- Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Turun Gunung jadi Bantu Pemenangan Rudy-Jaro
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024