Cegah wabah penyakit, Pemprov DKI siapkan alat kebersihan
Sampai sore ini, sejumlah daerah di Jakarta masih terendam banjir meski hujan sudah berhenti sejak siang tadi.
Selain air, banjir juga membawa sampah. Kondisi ini membuat wabah penyakit gambang berkembang biak dan menyerang warga.
Sebagai antisipasi, Dinas Kebersihan DKI Jakarta mulai menyiagakan sarana dan peralatan kebersihan. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, pihaknya akan mengerahkan petugas yang akan membantu warga melakukan bersih-bersih baik di pengungsian maupun rumah yang terkena dampak banjir.
"Kita akan bantu terus warga yang menjadi korban banjir agar tetap terjaga kebersihannya. Baik saat banjir, maupun nanti pasca-banjir," kata Unu melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (13/1).
Dinas Kebersihan menyiagakan 523 petugas kebersihan yang disiagakan di lokasi banjir. Selain itu ada 53 truk sampah, 35 toilet mobile, 13 truk tangki air kotor, 4 truk tangki air bersih, 6 shovel loder dan 25 gerobak motor.
"Peralatan kebersihan untuk siaga banjir telah disiapkan sebanyak 1.000 kantong plastic, 250 pengki, 250 cangkrang, 250 loa dan 250 sekop," tutupnya.
Baca juga:
Jakarta banjir lagi, Jokowi salahkan DPRD lambat ketuk APBD
Wali Kota Jaktim akui banjir Kampung Pulo tahun ini makin parah
Korban banjir Kampung Melayu mengungsi di kolong flyover
Dua hari bertahan di atap masjid, sepasang lansia dievakuasi
Banjir Jakarta kumat, Telkomsel siap membantu
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.