Cerita Istri Petugas PPSU 'Terpaku' saat Banjir Masuk Rumah Dini Hari
"Keluarga selamat, tapi barang-barang enggak ada yang selamat," kata Evi sembari tersedu, Sabtu (4/1).
Rabu, 1 Januari 2020 menjadi hari mengejutkan bagi Evi. Ia tidak menyangka pukul 03.00 WIB air dengan deras mengalir masuk ke rumahnya, Jalan Baiduri Bulan, Bidara Cina, Jakarta Timur.
Dengan suara parau, Evi bercerita saat perayaan jelang pergantian tahun, ia dan keluarganya hanya di rumah. Hujan sudah tak sederas Selasa, 31 Desember 2019, sore.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Ia dan sekeluarga kemudian tidur pulas, tanpa ada prediksi kemungkinan banjir menerjang wilayahnya, Rabu dini hari. Namun, suara ketuk pintu tiba-tiba membangunkan Evi dan keluarganya.
Sang tetangga mengabarkan bahwa banjir akan terus meninggi. Segera Evi dan sang suami bebenah mengangkut barang-barang namun itu sia-sia saja. Sebab saat sang tetangga membangunkannya air sudah deras masuk ke rumahnya.
"Keluarga selamat, tapi barang-barang enggak ada yang selamat," kata Evi sembari tersedu, Sabtu (4/1).
Ia dan keluarga memutuskan untuk tidak lagi mengamankan barang, karena Evi tiba-tiba sudah tak sanggup bergerak. Kedinginan, hingga membuat badannya kaku.
"Pak, udah pak badan saya sudah kaku," pinta Evi ke sang suami.
Suami yang bekerja sebagai PPSU itu langsung membopong Evi ke tempat yang aman. Saat itu banjir terus meninggi sekitar 50 cm. Hingga pukul 05.00 WIB hujan deras masih mengguyur. Ketinggian banjir pun terus bertambah hingga mencapai plafon rumah.
Warga sekitar kemudian berpencar mencari tempat mengungsi.
Evi dan keluarga akhirnya mengungsi ke graha Karang Taruna Baiduri Bulan, Bidara Cina. Meski sudah berada di tempat yang lebih tinggi, Evi dan para pengungsi masih harus merasakan kesulitan. Tanpa ada perbekalan, Evi kelaparan, kedinginan, sekujur badannya ngilu.
Andai kata ada peringatan banjir akan datang, Evi dan keluarga langsung mengemas barang yang diperlukan selama mengungsi. Sebab warga Bidara Cina sudah menjadi wilayah langganan banjir.
"Pernah alami banjir, tiap tahun. Saya sudah hampir 10 tahun. Tapi kemarin enggak ada info sama sekali. (Di pengungsian) kami lapar, karena tanggal merah jarang ada (toko) yang buka. Kami juga kedinginan, karena enggak bawa apa-apa," cerita Evi.
"Sekarang Alhamdulillah, sudah tercukupi. Tinggal kami butuh kasur lantai dan karpet," ujar Evi mengakhiri cerita.
Baca juga:
282 Gardu Listrik PLN Masih Dipadamkan Akibat Banjir
BNPB : 53 Jiwa Meninggal, 1 Orang Hilang dari Bencana Banjir
Anies Tak Ingin Terburu Tetapkan Banjir Jakarta Berstatus Darurat Bencana
Kereta Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi, Cek Jadwalnya
Update BNPB: 46 Orang Tewas Akibat Banjir di Jabodetabek dan Banten