Dalam 5 jam, 4 pemakai narkoba diciduk petugas, pemasok masih diburu
Penangkapan dilakukan di sejumlah tempat berbeda.
Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya meringkus empat pengguna narkoba di empat lokasi di sejumlah wilayah pada Senin (18/7) kemarin. Penangkapan keempatnya dilakukan dalam waktu lima jam.
"Penangkapan berawal saat kami mengamankan pengguna narkoba berinisial A di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.00 WIB. Darinya diamankan barang bukti berupa sabu sebanyak 3 gram, dan 1 unit timbangan digital," kata Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Arsal Sahban kepada wartawan, Selasa (19/7).
Meski tak menjelaskan proses penangkapan, Arsal mengungkapkan, pihaknya kemudian melakukan pengembangan. Kemudian diamankan kembali pelaku atas nama AA di Gambir, Jakarta Pusat, dengan barang bukti 2 gram sabu.
"Tidak berhenti sampai situ, kami terus melakukan pengembangan kasusnya dan pada pukul 20.00 WIB diamankan M (35), seorang wiraswasta di Kalideres, Jakarta Barat, dengan barang bukti 8,87 gram," ungkapnya.
"Kami kan membagi beberapa tim untuk pengembangan, dan pada jam yang sama pula, tim lainnya dari Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga menangkap TH (39) di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Bersamanya diamankan satu paket narkotika jenis sabu yang dibungkus dengan plastik transparan dengan berat 3,66 gram dan satu paket narkotika jenis ganja yang di bungkus kertas warna coklat berat 2,06 gram," tambahnya.
Hingga kini, total empat orang yang berhasil diringkus. Namun dari empat penangkapan itu, pengedar masih belum dibekuk.
"Penangkapan ini masih akan kami kembangkan, informasi yang kami peroleh ada puluhan kilogram sabu yang masuk dan sudah terpecah-pecah kepada banyak orang. Segera akan kami dalami hasil pemeriksaan untuk mengungkap pemasok besar di belakangnya. Semoga terungkap bandar besarnya di belakang," ucapnya.
Terpisah, itu, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol John Turman Panjaitan, meminta masyarakat waspada di manapun berada jika kedapatan ada yang menawarkan barang haram tersebut.
"Semua harus mewaspadai terhadap penyalahgunaan narkoba. Orangtua, guru, masyarakat harus bisa memantau anak-anaknya untuk tidak mudah terjerumus. Kami terus berupaya mengungkap peredaran gelap narkoba, tapi selalu ada modus-modus baru yang digunakan untuk mengelabui aparat," tutupnya.
Saat ini, keempat orang tersebut sudah mendekam dibui dan diganjar dengan pasal penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Yakni Pasal 114 subsider 112 Undang-Undang No 35/2009 tentang narkotika dan Pasal 112 UU RI No. 35 Tahun 2009, bagi tersangka kedapatan memiliki narkotika dalam bentuk bukan tanaman.
Baca juga:
Takut ancaman Duterte, ribuan pecandu narkoba di Filipina menyerah
Polisi tangkap pencuri lembu yang bawa sabu-sabu
Enam ibu-ibu di Gowa pesta narkoba
Tangkap pengedar narkoba di tol, polisi sempat ditawari Rp 60 juta
Penjual ikan nyambi jadi pengedar sabu di Makassar ditangkap
Polisi bekuk lima orang pemilik 24,77 gram sabu
Menteri Sosial sebut bandar narkoba saat ini menyasar anak-anak
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.