Deretan Kejahatan Selama PSBB Sampai Polisi Letuskan Senjata
Aksi kriminalitas kian marak terjadi di Jabodetabek. Sekalipun kawasan itu tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Hampir setiap hari, polisi berhasil mengungkap aksi kejahatan yang dilakukan di malam hari.
Aksi kriminalitas kian marak terjadi di Jabodetabek. Sekalipun kawasan itu tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Hampir setiap hari, polisi berhasil mengungkap aksi kejahatan yang dilakukan di malam hari.
Teranyar, Polisi terpaksa kejar-kejaran dengan pelaku begal handphone di kawasan Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/4) dinihari. Polisi sampai harus mengeluarkan timah panas karena pelaku terus kabur dari kejaran polisi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa perdamaian itu penting? Perdamaian adalah sesuatu yang selalu diinginkan oleh semua orang. Lewat perdamaian akan ada kebahagiaan dan ketentraman bagi siapapun.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
Dua pelaku begal handphone Wahyu Dwi Febrian yang merupakan eksekutor dan Mohamad Sonaji Alfarizi yang membawa motor akhirnya dilumpuhkan Tim Rajawali Polres Jakarta Timur.
Saat itu, korban dan saksi sedang berjalan kaki di lokasi kejadian. Tiba-tiba saja, ia dihampiri oleh kedua pelaku yang langsung merampas handphone milik korban.
Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur langsung menuju ke lokasi kejadian dan mendapati pelaku di kawasan jalan Klender. Sempat kabur, pelaku akhirnya dilumpuhkan.
"Atas laporan tersebut kemudian Tim Rajawali melakukan pengejaran terhadap pelaku dan di Klender kedua pelaku dapat diamankan berikut dengan barang bukti celurit sehingga dilakukan tindakan tegas," ujar Ari.
Residivis Melawan Polisi
Pencuri berinisal AR (42) harus meregang nyawa usai timah panas polisi mengenainya. Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara terpaksa mengambil tindakan tegas, karena perlawanan AR saat ingin diamankan petugas.
Kejadian itu bermula saat JN yang merupakan rekan AR, telah diringkus oleh kepolisian. Dari hasil pengembangan rekannya setelah empat hari laporan, akhirnya keberadaan AR terendus petugas.
Pada Sabtu (18/4) malam, polisi telah mengetahui posisi AR yang sedang berada di dalam angkot dan hendak turun di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah turun dari Angkot polisi langsung menyergap AR. Namun upaya kepolisian tersebut tak berjalan mulus. Dengan sebilah celurit mantan residivis tersebut melawan, menyebabkan satu polisi terluka akibat tebasan AR.
Tidak mau ambil risiko lebih, polisi langsung menembak AR dan tewas di lokasi kejadian. AR merupakan residivis dari lapas di Bandung yang dibebaskan karena program asimilasi dari Kemenkum HAM terkait pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Dia baru keluar dari lapas di Bandung, yang sebelumnya di Salemba, kemudian dipindah ke Bandung dan mengikuti program asimilasi," ujar Budhi.
Rampok Supermarket
Aksi perampokan juga menyasar Alfamart di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur saat masa status penerapan PSBB.
"Kejadian bermula, ketika sekitar pukul 03.00 WIB, mencurigai ada sebuah mobil Avanza di depan Alfamart. Kemudian ditegur oleh patroli Reskrim Polsek Duren Sawit," jelas Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat diwawancarai, Kamis (16/4).
Kecurigaan petugas ternyata benar, mobil yang sedang parkir merupakan kendaraan perampok yang tengah menggasak Alfamart. Benar saja, saat petugas menghampiri mobil, tiba-tiba saja pelaku berinisial A (DPO), Langsung menyalakan mesin mobil tersebut dan menginjak gas sampai hampir menabrak petugas.
"Kemudian setelah berupaya masuk ke dalam, tiba-tiba muncul 3 orang yang sudah membawa barang hasil curian. Mereka sudah berupaya mencuri Alfamart tersebut, sebagian barang sudah dimasukkan ke dalam kendaraan ya," sambungnya
Saat petugas ingin menangkap pelaku tersebut, tiba-tiba saja salah seorang pelaku berinisial YS mengeluarkan sebilah parang dan mencoba melukai petugas.
"Sehingga dengan tindakan tegas terukur dengan standar operasional yang ada setelah dilakukan tembakan peringatan pelaku tetap melawan petugas, maka petugas melakukan penembakan ke yang bersangkutan," jelasnya.
Dengan ditembaknya satu pelaku tersebut, polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, saat dalam perjalanan pelaku meninggal dunia. Sementara dua pelaku AA dan AR berhasil diringkus, YS meninggal dunai sementara A menjadi target DPO dan sudah dikantongi identitasnya.
Atas kejadian ini, Yusri mengatakan pihak Alfamart mengalami kerugian sebesar Rp 150 juta. Jumlah tersebut terhitung dari total barang-barang yang sudah mereka ambil saat melakukan perampokan.
Pencuri Mobil Didor
Dua orang residivis pencuri kendaraan bermotor dicokok Unit Reskrim Polsek Cimanggis. Keduanya diduga pelaku curanmor bermobil pikap. Mereka AD (32) dan RO (45). Keduanya beraksi di Jalan Ciherang Rt.005/005 Kel Sukatani Kec Tapos Kota Depok pada Kamis (16/4) pukul 02.00 WIB.
Terungkapnya kasus ini bermula ketika anggota Buser Cimanggis sedang observasi dan melihat orang mencurigakan sedang berada di dekat mobil Pikap tanpa plat nomor. Petugas yang curiga kemudian mengintrogasi dan akhirnya diketahui kalau mobil itu hasil curian.
"Lalu dilakukanlah penangkapan dan ternyata benar pelaku sedang memperbaiki kunci Mobil Suzuki Carry Pikap warna Hitam, yang telah dirusak kuncinya yang diketahui merupakan hasil curian milik korban bernama Isnawati," kata Humas Polrestro Depok Iptu Made Budi, Minggu (19/4).
Kemudian tersangka diinterogasi lebih lanjut, dan didapat keterangan bahwa mobil Pikap tersebut adalah hasil curian TKP di Wilayah Cimanggis. Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar di TKP tersebut telah hilang mobil jenis Suzuki Carry warna hitam.
"Mereka ditangkap di Kp. Cipeucang Gg. Emposan Rt. 01/01 Kel Cilieungsi Kab Bogor," paparnya.
Kedua pelaku sudah sering kali mencuri. Mereka berbagi peran ketika beraksi. Saat itu, keduanya berangkat bersama dari Kp.Cipeucang Cilengsi Kab Bogor Ke Cimanggis Depok dengan menggunakan motor. Saat melihat target yang akan dicuri kemudian tersangka AD turun sementara RO standby di motor.
Selanjutnya tersangka AD mempersiapkan Kunci T. Kemudian tersangka AD melakukan pencurian dengan cara merusak kunci pintu mobil dan kunci kontak dengan menggunakan kunci T.
"Setelah itu untuk menghidupkan mobil tersebut tersangka AD menggunakan soket yang sudah dipersiapkan. Setelah berhasil kedua tersangka membawa Mobil Pikap hasil curian ke kontrakan RO," bebernya.
Kini kedua pelaku mendekam di sel beserta barang bukti berupa satu mobil hasil curian, lima kunci T, satu buah soket, dua lembar STNK dan Buku KIR serta satu motor yang digunakan pelaku untuk beraksi.
"Pelaku dijerat pasal 363 KUHP. Pelaku terpaksa ditindak tegas oleh petugas karena melawan," pungkasnya.
Angka Kriminalitas Naik
Kabaintelkam Polri, diwakili oleh Direktur Keamanan Negara, Brigjen Pol Umar Effendi membenarkan adanya risiko peningkatan tindakan kriminal yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Terutama kata dia dalam kondisi saat ini.
"Untuk itu, kami sudah berkoordinasi hingga level Polsek agar terus melakukan pengawasan dan pembinaan," jelas Umar saat diwawancarai, Rabu (15/4).
Kemudian, Umar juga menegaskan pihaknya akan berada di garda terdepan untuk menjaga keamanan masyarakat. Yaitu kata dia dengan cara menggunakan pendekatan preventif dan persuasif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat.
"Mengawal distribusi program jaringan pengaman sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19," ungkap Umar.
(mdk/rnd)