Di Depan Gubernur-Walkot se-ASEAN, Pemprov Paparkan Rencana Jakarta Usai Tak Jadi Ibu Kota
Sekda menyebut dalam skema Jakarta barunya akan berfokus pada pusat bisnis.
Menurut dia apabila Jakarta dibangun sebagai kawasan industri hal itu tidak memadai .
Di Depan Gubernur-Walkot se-ASEAN, Pemprov Paparkan Rencana Jakarta Usai Tak Jadi Ibu Kota
Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan haluan setelah Jakarta harus melepaskan status ibu kotanya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kelak. Hal tersebut pun dibahas pada saat forum Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) and ASEAN Mayors Forum (AMF) 2023.
- Ganjar soal RUU DKJ: Kalau Mau Konsisten dengan Otonomi Daerah, Gubernur Dipilih Rakyat
- Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri
- Usai Ibu Kota Pindah, Gubernur Jakarta Bisa Punya Staf Khusus
- Ibu Kota Pindah, Pemerintah Bakal Bentuk Dewan Kawasan untuk Penataan Jakarta dan Sekitarnya
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono menyebut dalam skema Jakarta barunya akan berfokus pada pusat bisnis. Nantinya akan berfokus pada pengembangan sektor jasa.
Selain pembahasan mengenai nasib Jakarta, pertemuan kepala daerah dan walikota Se-ASEAN itu juga menggelar diskusi mengenai pengembangan ibu kotanya. Diharapkan dari diskusi, negara yang tergabung dalam ASEAN itu dapat mengadopsinya, termasuk Indonesia. Joko mengatakan pada intinya pembangunan ibu kota tentu akan diadopsi dengan mencakup pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals.
"Pembangunan berkelanjutan sustainable development goals ini yang sedang kita sedang kita bangun dan upayakan. Kita tata betul bahwa sumber daya yang kita miliki akan kita distribusikan ke periode-periode di mana kita itu saat ini berada," ungkap dia.
merdeka.com
Lebih lanjut, terkait dengan hasil dari pada forum rangkaian acara KTT ASEAN 2023 nantinya diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kekhususan Jakarta.
"Jadi best practices ya itu jadi di Jakarta kita sudah apa memiliki pengembangan UMKM yang nanti kita akan sampaikan di forum itu. Kemudian kita telah membangun transportasi massal," ujar Joko. "Ini juga akan kita sampaikan kemudian kita juga sedang mengembangkan transformasi digital dalam bentuk Jakarta smart city," sambungnya.
Meskipun demikian ibu kota yang hendak bertransformasi menjadi 'smart city'. Masih banyak penduduk dengan ekonomi kelas bawah di Jakarta. Joko pun mengakui hal tersebut yang dimana pembangunan sektora ekonomi bukan hal yang mudah bagi pihaknya. Ia pun masih berupaya untuk mengentaskan garis kemiskinan.
Terkait dengan City tour bersama dengan sejumlah delegasi negara ASEAN, Sekda DKI menyebut salah tujuannya yakni lokasi dengan nuansa monumental. Lokasi tersebut juga dapat dilihat langsung potret kemiskinan ibu kota.
"Biasanya tempat tempat yang monumental ya misalnya Kota Tua. Nanti di sepanjang jalan ke kota tua kita kan banyak melihat apa saja yang sebenarnya terjadi di Jakarta Itu. Satu kita melihat ada kemacetan tentunya karena ada pembangunan MRT. Kemudian juga banyak juga PKL dan ini menjadi pengalaman juga bagi Jakarta. Atau mungkin negara lain yang sudah mengatasi permasalahan ini untuk tukar pengalaman bagaimana cara mengatasi ini gitu," jelas dia.