Dikira mau kampanye di musala, Djarot ditegur Panwaslu
Dikira mau kampanye di musala, Djarot ditegur Panwaslu. Terjadi kesalahpahaman antara calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan Panitia Pengawas Pemilu, ketika blusukan di Jalan Kebantenan V, RT 06 RW 06, Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara. Kesalahpahaman terjadi ketika Djarot masuk ke musala.
Terjadi kesalahpahaman antara calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), ketika blusukan di Jalan Kebantenan V, RT 06 RW 06, Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara. Kesalahpahaman terjadi ketika Djarot masuk ke musala.
"Masa kalau aku mau salat enggak boleh?" ujar Djarot kepada anggota Panwaslu yang mendampinginya di lokasi, Sabtu (19/11).
Ternyata, dalam hal ini panwaslu mengira Djarot masuk untuk menyampaikan visi misinya di dalam musala. Padahal, kata Djarot, niatnya masuk musala untuk melihat bagian mana saja yang perlu dibenahi, karena sering kebanjiran.
"Panwaslu gini ya, saya tahu enggak boleh kampanye di sini (musala), padahal hanya lihat dan ini harus ditinggiin," tegur Djarot.
Djarot sempat menunjukkan bahwa dirinya tahu dasar hukum pelarangan kampanye di tempat-tempat tertentu. Ketentuan tersebut tertuang dalam Pasal 187 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi Undang-Undang.
Baca juga:
Dengar keluhan warga rusun, Djarot tak bisa langsung turun tangan
Plt Gubernur DKI bela Wali Kota Jakbar yang hadir di kampanye Djarot
Warga Rusun Penjaringan: Wah kirain anak Pak SBY, tahunya pak Djarot
Djarot: Saya 99 persen tak percaya survei LSI dan lembaga lain
Djarot terharu lihat veteran usia 105 tahun: Nikmati hidup kong
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.