Dinas Sosial DKI Imbau Masyarakat Tak Beri Bantuan Langsung ke Pencari Suaka
Dia menjelaskan, proses distribusi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Sebab, jumlah pencari suaka saat ini yang telah ditampung di lahan bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat telah mencapai sekitar 1.100 orang.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah membolehkan masyarakat untuk memberi bantuan kepada para pencari suaka berupa makanan untuk balita. Sebab, pihaknya memang hanya menyiapkan konsumsi untuk dewasa.
Meski begitu, dia mengimbau agar masyarakat tidak memberikan bantuan secara langsung kepada para pencari suaka. Hal ini agar tidak menimbulkan perasaan iri.
-
Di mana Sumpah Pemuda diikrarkan? Sumpah Pemuda tercipta pada tahun 1928 sebagai hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Jakarta.
-
Apa isi dari Ikrar Sumpah Pemuda? Adapun Isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu: 1. Ikrar Pertama "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" 2. Ikrar Kedua "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia" 3. Ikrar Ketiga "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Kapan Sumpah Pemuda diikrarkan? Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai hari yang sangat bersejarah bagi para pemuda di Indonesia. Ya, hari itu biasa dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda akan masuk pada tahun yang ke-95 sejak pertama kali diucapkan pada 1928.
"Nah makanya kalau mungkin ada masyarakat yang ingin menyumbang memberikan kepeduliannya makanan tambahan buat anak-anak, silakan. Tapi jangan langsung berikan, harus disampaikan kepada petugas yang ada di sana, kita kumpulkan, baru kita distribusikan," katanya saat dihubungi, Jumat (12/7).
Dia menjelaskan, proses distribusi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Sebab, jumlah pencari suaka saat ini yang telah ditampung di lahan bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat telah mencapai sekitar 1.100 orang.
Kebanyakan dari mereka juga tidak berasal dari trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat yang hanya berjumlah sekitar 250 orang. Irmansyah khawatir, bila bantuan diberikan secara langsung, aksi berebut akan terjadi.
"Mungkin mau kasih 100 (makanan), tapi jumlah pengungsinya banyak, nanti berebut. Makanya hari ini mau monitor penempatan di bangunan dan di tenda, dicatat, kita minta ke UNHCR berapa totalnya supaya tidak menimbulkan iri," jelasnya.
Irmansyah menambahkan, makanan yang dikirim juga sebaiknya tidak dalam bentuk beras. Namun, dalam bentuk makanan tambahan atau minuman yang siap dikonsumsi.
Posko bantuan juga disediakan oleh Dinas Sosial di lahan bekas Kodim yang sekarang ditempati pencari suaka.
"(Kasih bantuan) langsung ke lokasi di sana. Kan lokasi di sana ada petugas-petugas dari Dinas Sosial. Lalu juga ada dari UNHCR. Nanti kita kumpulkan di sana, baru kita distribusikan," terangnya.
"Jadi jangan sampe 'saya mau ngasih langsung', jangan. Nanti jadi masalah tuh," tutup Irmansyah.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
DPRD DKI Desak UNHCR Beri Solusi Konkret Terkait Pencari Suaka di Jakarta
Direlokasi ke Kalideres, Jumlah Pencari Suaka Terus Bertambah
998 Pencari Suaka Tempati 6 Tenda di Kalideres
Pencari Suaka di Kebon Sirih Mulai Direlokasi ke Lahan Eks Kodim di Jakbar
Pencari Suaka Afghanistan Dipindah ke Kantor Eks Kodim di Jakarta Barat
Pemprov DKI Bahas Nasib Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih