Dinsos DKI Jamin Balita Stunting di Jakarta Masuk DTKS dan Dapat Jaminan Sosial
Menurut Premi, balita yang tercatat di DTKS otomatis menerima jaminan bantuan sosial berupa Kartu Anak Jakarta (KAJ)
Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta memastikan seluruh balita yang mengalami stunting bakal terdata dengan baik dan masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Sehingga, kata dia, seluruh balita stunting bakal mendapatkan jaminan sosial.
"Jadi kalau stunting itu, Dinas Sosial itu kan mendapatkan datanya dari Dinas Kesehatan. Kemudian, setelah itu datanya kami padankan dengan data terpadu kesejahteraan sosial, DTKS kan," kata Premi di Ruang Pola Blog G, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting? Selain disi dengan pertunjukkan seni, Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting, salah satunya dengan minum TTD bersama yang dilakukan secara simbolis. Sedangkan pengetahuan mereka diperkaya dengan informasi yang hadir dengan permainan cerdas cermat.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Mengapa penanganan stunting menjadi salah satu fokus Pemkot Bandung? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Bagaimana cara BPIP menjalankan program Bapak/Ibu Asuh Stunting? Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yudian menyampaikan, 227 Pejabat dan pegawai BPIP siap menjadi Bapak, Ibu, dan kakak asuh anak stunting dengan melalukan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan anak stunting selama enam bulan.
-
Bagaimana cara Teater Dulmuluk menghibur penonton? Pada bagian dialognya, kerap diisi dengan pantun, syair, serta nyanyian dan tarian yang pastinya membuat penonton terhibur dan tertawa.
Menurut Premi, balita yang tercatat di DTKS otomatis menerima jaminan bantuan sosial berupa Kartu Anak Jakarta (KAJ). Sementara itu, balita yang belum terdata di DTKS bakal disambangi dan dibantu untuk mengurus data.
"Seluruh balita stunting yang ada dalam DTKS itu di Dinsos-nya masuk dalam jaminan sosial. Jadi pasti dapat bansos kartu anak Jakarta, seperti itu. Yang belum masuk dtks kita cek di lapangan dan akan kita daftarkan ke DTKS," jelas Premi.
Lebih lanjut, Premi mengaku pihaknya telah melakukan sinkronisasi data penerima bantuan sosial (Bansos). Premi menyebut forum sanggahan juga telah dibuka.
Saat ini, kata dia musyawarah kelurahan pun tengah dilakukan guna melakukan verifikasi data penerima bansos agar penyalurannya tepat sasaran. Pasalnya, kata Premi penyaluran bansos tepat sasaran juga berkaitan erat dengan pemberantasan kemiskinan.
"Kita saat ini dalam proses melakukan musyawarah kelurahan untuk melakukan verifikasi terhadap data terutama penerima bansos, KJP, KJMU, untuk apakah mereka itu benar-benar adalah layak menerima bansos," kata dia.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyoroti masalah stunting di Ibu Kota. Ia mengatakan, jika stunting tak teratasi, maka Jakarta akan memiliki lost generation atau tak memiliki generasi penerus pada 10 hingga 15 tahun ke depan.
Maka dari itu, ia mengangkat eks Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani masalah stunting tersebut. Heru juga mengajak semua pihak untuk turut serta dalam menangani stunting.
“Bu Kepala Dinas Kesehatan kita angkat menjadi asisten untuk bisa membantu menyelesaikan stunting. Jadi kalau kita tidak bersama-sama memperjuangkan, itu bisa 10-15 tahun dari tahun ini, itu adalah lost generation. Ini kita harus hati-hati,” kata Heru saat membuka Konferensi Kerja Provinsi ke III PGRI DKI Jakarta di Balai Kota, Jumat 5 Mei 2023.
Lebih lanjut, Heru berpesan kepada Para guru untuk terus memperhatikan perkembangan anak didiknya. Ia juga meminta para guru untuk mendukung konsep zonasi dalam PPDB
“Ke depan khususnya di DKI, lebih perlu perhatian terhadap anak didik kita, kenapa kita harus mendukung konsep zonasi. Konsep itu ada bagus, ada tidaknya, anak didik kita akan tercampur dengan status dan kemampuan yang berbeda. Itu tentunya menjadi perhatian bagi guru-guru,” kata Heru.
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/ray)