Diprotes penggusuran Kampung Pulo, Djarot sebut itu masa lalu
Yang terpenting, kata Djarot, Pemprov DKI memberikan ganti rugi berupa rusun yang layak bagi warga Kampung Pulo.
"Di tahun 2015, ada suatu tragedi
Antara warga Kampung Pulo dan aparat, saling bergerak
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Bagaimana proses terbentuknya danau purba Bandung? Material Menyumbat Sungai Citarum Besarnya ledakan dan banyaknya material yang dihempaskan membuat arahnya tak beraturan. Material tersebut, salah satunya menyumbat aliran sungai, termasuk Citarum. Air pun tertahan hingga lambat laun membludak. Kondisi ini membuat aliran mulai menyebar ke berbagai titik di Bandung Raya. Ini turut ditunjang dengan aktivitas geologi, di mana tanah menjadi cekung.
-
Kapan penganugerahan Kampung Hebat di Kota Pasuruan diadakan? Pada Jumat (10/11) malam, serangkaian acara lomba bertemakan lingkungan yang rutin diadakan pemerintah kota Pasuruan setiap tahun memasuki puncaknya.
Yang semakin rumit. Sampai-sampai mobil bekho dibakar. Yang tak dibayar...
Pemerintah zaman sekarang ngomongnya cuma doang dan bebek dibayar. Enggak tahunya ...
Kami sebagai warga Kampung Pulo
Kehilangan tempat tinggal
Gara-gara mereka yang kurang ajar. Cuma janji-janji doang"
Barisan kalimat itu ungkapan hati Fahri (38), warga Rusun Jatinegara, Jakarta Timur, yang kemudian dituangkan menjadi lirik lagu berjudul Tragedi Penggusuran Kampung Pulo. Fahri merupakan satu diantara ratusan korban penggusuran permukiman warga Kampung Pulo oleh Pemprov DKI.
Lagu bernada kritik dan curhatan ini dinyanyikan Fahri di hadapan wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat menghadiri acara 'Road Show Musik untuk Rakyat' yang diselenggarakan Unit Pengelola Pusat Pelatihan Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta di rusun itu.
Djarot menanggapi santai protes dan kritikan Fahri. Menurutnya, siapapun berhak mengutarakan rasa sakit hatinya, kritik dan aspirasinya kepada seorang pemimpin.
"Iya, itu masa lalu. Ya enggak apa-apa. Beliau ngadu, boleh. Kan gitu kan," kata Djarot di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Sabtu (19/3).
Dia mengakui bahwa penggusuran berujung bentrokan itu merupakan catatan sejarah yang buruk. Tapi yang terpenting saat ini, Pemprov DKI memberikan ganti rugi berupa rusun yang layak bagi warga Kampung Pulo.
"Itu masa lalu, sejarah, memang seperti itu. Tapi sekarang, pemerintah sudah menyediakan tempat hunian yang cukup layak, nyaman, dan betul-betul kita perhatikan aspek-aspek mendasar dari pada warga. Misalnya pendidikan, kesehatan, berkesenian, berkebudayaan," katanya.
Setelah penggusuran warga dan berjalannya proyek normalisasi Kali Ciliwung, Djarot mengklaim dampaknya sudah mulai terasa. Wilayah sekitar Kampung Pulo sudah bebas dari banjir. Kalau pun masih terjadi banjir, lanjut Djarot, tidak butuh waktu lama genangan itu pasti surut.
"Yang jelas, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan tempat hunian yang layak, yang lebih manusiawi, dan bisa kita rasakan sekarang, banjir sudah berkurang drastis di Jakarta. Kita sudah tidak begitu banyak mengurusi pengungsi-pengungsi ketika hujan turun sangat deras. Tahun ini sudah jauh relatif lebih menurun," ucapnya.
(mdk/noe)