FOTO: Kelas Menengah Bakal Semakin Tertekan Jika Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK
Kebijakan tersebut diprediksi bakal semakin menekan kemampuan dan daya beli kelas menengah.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai rencana pemerintah mengubah skema subsidi untuk KRL Jabodetabek berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) mulai tahun 2025 akan berdampak negatif pada kelas menengah. Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar
FOTO: Kelas Menengah Bakal Semakin Tertekan Jika Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK
Menurut INDEF, kebijakan ini berpotensi semakin membebani kemampuan dan daya beli kelompok masyarakat tersebut. Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar
- Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
- Menyorot Rencana Subsidi Tarif KRL Jabodetabek Berbasis NIK, Adilkah Untuk Semua Penumpang?
- FOTO: BTN Berupaya Jaga Pertumbuhan KPR di Tengah Kenaikan Harga Rumah Subsidi pada 2024
- FOTO: Pemerintah Siapkan Rp47 Triliun Lebih untuk Subsidi Bunga KUR Tahun 2024
Perubahan skema subsidi ini bisa membuat kelas menengah semakin tertekan, terutama karena mereka adalah pengguna setia KRL untuk aktivitas harian.
Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar
Direktur Pengembangan Big Data INDEF Eko Listiyanto, kelas menengah dibuat bingung dengan kebijakan pemerintah. Di satu sisi saat rencana skema pemberian subsidi untuk KRL Jabodetabek diubah menjadi berbasis NIK mengemuka, di sisi lain pemerintah juga memberikan sinyal rencana pembatasan BBM subsidi. Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar
Sebelumnya, pemerintah berencana mengubah skema pemberian subsidi KRL Jabodetabek menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar
Hingga kini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mengkaji skema tarif hingga data acuan. Foto: Liputan6.com / Angga Yuniar