Gara-Gara Perempuan, 2 Pria Diserang Pakai Sajam dan Air Softgun di Duren Sawit
Walau belum diidentifikasi, tetapi Tatan menyebut berdasarkan luka yang diterima korban diduga dianiaya menggunakan air softgun dan senjata tajam jenis celurit.
Dua orang pemuda jadi korban penganiayaan enam orang tak dikenal (OTK) yang diduga memakai air softgun dan celurit di sebuah warung kopi (warkop) Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (15/7).
"Diperkirakan enam orang (pelaku penganiayaan)," kata Plt Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Ipda Tatan saat dikonfirmasi, Senin (19/7).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Walau belum diidentifikasi, tetapi Tatan menyebut berdasarkan luka yang diterima korban diduga dianiaya menggunakan air softgun dan senjata tajam jenis celurit.
"Dua yang satu korban penembakan diduga pakai air softgun, korban yang satu diduga akibat sabetan celurit kalau liat dari lukanya ya," kata Tatan.
"Belum kita identifikasi, kalau dilihat lukanya itu kan kayak bentol-bentol. Seperti sejenis air softgun lah untuk dugaan awal, dugaan sementara," lanjutnya.
Lebih lanjut terkait awal mula kejadian, Tatan menyebut penganiayaan ini terjadi usai para pelaku yang berjumlah enam orang mencoba kenalan dan mengantar pulang dua orang wanita yang berada di dekat warkop.
Namun ajakan pelaku ditolak dengan alasan sudah menunggu kekasihnya yang ingin menjemputnya. Namun, para pelaku diduga salah mengira kedua pria baru tiba di warkop yang dianggap kekasih si wanita yang lantas dianiaya.
"Itu kan karena salah paham saja, sebetulnya tidak ada yang kenal. Itu yang pertama itu pemicunya (tidak mau diantar dan diajak kenalan) iya enggak mau," terang Tatan.
Selain itu, Tatan menjelaskan pihaknya masih berupaya mengejar dan mengidentifikasi para pelaku. Terlebih di lokasi kejadian tidak ditemukan CCTV selain itu antara pelaku dan cewek tidak
"Belum-belum ada yang kita identifikasi, masih lidik masih cari informasi sementara mereka (pelaku dan cewek) tidak saling kenal juga itu repotnya. Di TKP juga tidak ada CCTV kita sudah cari di sekitar tidak ada. Semoga cepat pelakunya terungkap," ucapnya.
(mdk/eko)