Ini penjelasan DKI, serapan APBD sempat terdeteksi 0%
Menurutnya sempat terjadi kesalahan dalam Sistem Monitoring Informasi Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran
Sampai akhir triwulan pertama, serapan APBD DKI Jakarta 2016 disebut-sebut masih nol persen alias nihil. Namun belakangan, DKI melarat penjelasan soal serapan nol persen tersebut.
Wakil Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, Michael Rolando, mengatakan, sampai bulan Apri, serapan APBD DKI 2016 telah mencapai 13,86 persen. Mengingat pembahasan APBD DKI Jakarta 2016 sudah disahkan pada 2 Januari 2016, sehingga belanja tidak langsung dan langsung sudah dapat berjalan.
"Penyerapan enggak mungkin 0 persen. Dari awal 2 Januari udah diketok otomatis bisa langsung jalan. Sekarang itu 13,86 persen," kata Michael di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/4).
Soal serapan nol persen, dia coba meluruskan. Dia menegaskan, terjadi kesalahan teknis dalam Sistem Monitoring Informasi Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (Sismontep).
"Kemendagri pakai Sismontep sejak zaman UKP4 dibangun untuk mengawasi penyerapan anggaran, dan itu nyambung sama Setneg (Sekretariat Negara), kalau gak diinput memang gak kelihatan, makanya gak ke baca (penyerapan DKI Jakarta)," tambahnya.
Menurutnya, pada tenggat waktu evaluasi triwulan pertama 2016, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) lupa memasukkan data penyerapan pada Sismontep. Mengingat pada saat ini mereka tengah disibukkan penyusunan rancangan APBD DKI Jakarta 2017.
"Temen-temen (Bappeda) tadi kami nyusun anggaran 2017, sibuk semua. Pada jatuh tempo triwulan pertama gak diinput. Karena sibuk mungkin makanya lupa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), realisasi belanja APBD Provinsi hingga 31 Maret 2016 rata-rata mencapai 8,3 persen. Penyerapan anggaran tertinggi diraih Provinsi Jawa Timur sebesar 17,2 persen. Disusul oleh Provinsi Lampung sebesar 15,9 persen, Sulawesi Utara 15,2 persen, Sumatera Selatan 15,1 persen dan Nusa Tenggara Barat 14,6 persen.
Dari 34 Provinsi di Indonesia, ada delapan provinsi yang penyerapan anggaran di triwulan I/2016 masih nol persen. Yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Jambi dan DKI Jakarta.
Sementara, realisasi belanja APBD tingkat Kabupaten atau kotamadya pada triwulan I/2016 rata-rata sebesar 5,8 persen. Penyerapan tertinggi diraih oleh Kota Pagaralam 21,6 persen, Kabupaten Probolinggo 20,3 persen, Kabupaten Kepulauan Anambas 19,9 persen, Kota Bandung 17,7 persen dan Kabupaten Sumbawa 16,4 persen.
Baca juga:
Triwulan I, Pemprov DKI serap anggaran 13,86 persen
Serapan anggaran masih nol, Ahok klaim ada kesalahan teknis
Penyerapan anggaran nol persen, Wagub Djarot ngaku tak tahu
Pemprov DKI siapkan pembahasan APBD Perubahan 2016
Pemerintah puji Ahok atas kegemilangan kelola perekonomian DKI
Ini reaksi Ahok dituduh Hidayat Nur Wahid pakai APBD buat kampanye
Ahok: Kalau saya manfaatin APBD, satu keluarga tiap bulan Rp 600.000
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.