Abah Anom Selamat dari Pembunuhan PKI dengan cara yang Luar Biasa, Tunjukkan Karomah Seorang Wali
Ketika situasi dianggap menguntungkan, anggota PKI yang menyamar merencanakan penggunaan senjata api yang telah disembunyikan.
Sebuah cerita menakjubkan mengenai keberanian dan kebijaksanaan seorang ulama terkemuka asal Jawa Barat, Abah Anom, kembali menarik perhatian publik. Di tengah gejolak ideologi yang melanda Indonesia, Abah Anom menjadi salah satu sasaran utama Partai Komunis Indonesia (PKI).
PKI menganggap Abah Anom sebagai hambatan bagi agenda mereka, mengingat pengaruh besar yang dimilikinya di kalangan umat Islam. Selain itu, Abah Anom juga dikenal sebagai seorang wali yang memiliki berbagai karomah yang luar biasa.
-
Apa yang membuat Alimin bin Prawirodirjo menjadi pahlawan nasional? Meski dirinya sempat ikut terlibat dalam politik Komunis yang mungkin saat ini cukup sensitif dan dilarang, namun pada saat itu ia cukup berpengaruh dalam memberikan dampak dalam pergerakan nasional Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Habib Ali Kwitang? Adanya pengaruh besar dari Habib Kwitang di wilayah Batavia (kini Jakarta), membuat sosoknya banyak dihormati dan menjadi guru bagi tokoh dan budayawan setempat. Apalagi, dirinya memiliki cara berdakwah yang fleksibel dan tidak memberatkan.
-
Bagaimana Mohammad Tri Anjas lolos Akmil? 'Itu sudah clear ya dengan diterimanya anak (Mohammad Akbar Abdurachman) dan saat ini sudah lulus pendidikan dasar dengan sangat baik,' ujar Dian dalam keterangannya yang dikutip liputan6.com, Kamis (3/11/2022).
-
Kenapa Amir Hamzah jadi pahlawan nasional? Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Dimana kejadian tokoh PKI kebal peluru itu terjadi? Komandan Batalyon Kala Hitam Mayor Kemal Idris dan seorang perwira peninjau dari Australia melihat langsung ada tokoh PKI tak mempan ditembak.
-
Bagaimana tokoh PKI itu akhirnya mati? Orang itu baru tewas setelah peluru diusap dengan pasir sambil didoakan.
Dalam upaya untuk menghilangkan sosok yang dianggap berbahaya ini, PKI mengirimkan beberapa orang untuk melaksanakan misi pembunuhan.
Mereka tidak langsung melakukan serangan, melainkan menyusup ke dalam lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya dengan menyamar sebagai santri. Para penyusup ini berusaha untuk membangun citra positif di hadapan Abah Anom dan santri lainnya. Mereka tinggal di pesantren, mengikuti berbagai kegiatan, dan berusaha berbaur dengan komunitas di pesantren tersebut. Namun, di balik semua kepura-puraan itu, mereka menyimpan niat jahat untuk menghabisi Abah Anom saat kesempatan muncul.
"Rencana mereka tampaknya sudah matang. Saat momentum yang dinilai tepat, mereka berencana menggunakan senjata api yang telah disembunyikan dengan rapi," demikian dikisahkan dalam tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626. Namun, tanpa diduga, Abah Anom dengan kebijaksanaannya mampu mendeteksi niat tersembunyi mereka. Tidak ada yang menyangka bagaimana Abah Anom bisa mengungkap rahasia tersebut, bahkan para penyusup itu sendiri. Ketika saat konfrontasi tiba, Abah Anom memanggil mereka secara langsung dan dengan tenang meminta mereka untuk menunjukkan senjata yang mereka sembunyikan.
Para penyusup merasa terkejut dan ketakutan saat rahasia mereka terungkap tanpa ada yang memberi tahu. Namun, dalam situasi yang sangat tegang itu, Abah Anom justru menunjukkan sikap yang luar biasa. Ia tidak marah atau bertindak keras. Sebaliknya, ia tetap tenang dan mengucapkan kata-kata yang penuh makna. Kepada para penyusup, Abah Anom berujar, "Senjata kalian tidak akan bisa membunuh saya. Saya tidak takut dengan senjata kalian. Saya hanya takut kepada Allah," ungkapnya kepada para pembunuh tersebut.
Penyusup Terpengaruh oleh Ucapan Abah Anom
Pernyataan yang diungkapkan Abah Anom sangat menggugah perasaan para penyusup. Ia menjelaskan bahwa jika mereka berniat untuk menghabisi nyawanya, mereka harus memiliki senjata yang jauh lebih kuat daripada sekadar senjata api. Menurut Abah Anom, senjata yang dimaksud adalah iman yang kokoh.
"Jika kalian memiliki iman yang kuat, kalian tidak akan mau membunuh saya, karena saya hanyalah ulama yang mengajarkan ilmu agama," ungkapnya.
Pernyataan tersebut menjadi titik balik bagi para penyusup yang awalnya memiliki tekad bulat untuk melaksanakan perintah PKI.
Setelah mendengar kata-kata Abah Anom, keyakinan mereka mulai goyah. Keteguhan Abah Anom dalam menghadapi ancaman tanpa rasa takut mengejutkan mereka. Perlahan, perasaan kebencian yang menggerogoti hati mereka mulai digantikan oleh penyesalan. Keberanian yang ditunjukkan Abah Anom dalam situasi yang sangat berbahaya tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga menyentuh hati para penyusup. Satu per satu, mereka mulai mengakui kesalahan dan memohon pertobatan di hadapan Abah Anom. Akhirnya, misi PKI yang bertujuan untuk menghilangkan Abah Anom pun mengalami kegagalan total.
Kisah ini dengan jelas menggambarkan betapa kuatnya iman dan kebijaksanaan seorang pemimpin agama dalam menghadapi tantangan baik fisik maupun ideologi. Abah Anom tidak hanya berhasil menggagalkan upaya untuk membunuhnya, tetapi juga mampu mengubah hati orang-orang yang sebelumnya menjadi musuhnya. Transformasi ini menunjukkan bahwa dengan keyakinan yang mendalam, bahkan musuh sekalipun dapat kembali ke jalan yang benar.
Keteguhan Hati
Pesan yang disampaikan oleh Abah Anom kepada para penyusup menggarisbawahi betapa pentingnya kekuatan iman dalam menghadapi berbagai godaan dan ancaman. Ia menekankan bahwa keberanian sejati tidak hanya diukur dari kekuatan fisik, melainkan juga dari keteguhan hati untuk selalu mendukung kebenaran.
Para penyusup yang akhirnya bertobat memilih untuk meninggalkan PKI dan kembali ke jalan yang benar. Mereka juga memohon maaf kepada Abah Anom atas niat buruk yang pernah mereka miliki, dan Abah Anom dengan lapang dada menerima permintaan maaf tersebut, serta mengajak mereka untuk menuntut ilmu agama di pesantren.
Kisah ini merupakan contoh nyata bagaimana kekuatan iman dan kebijaksanaan dapat mengatasi permusuhan yang diakibatkan oleh ideologi yang bertentangan. Abah Anom tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga memberikan kesempatan kedua kepada mereka yang dulu berniat mencelakainya.
Pondok Pesantren Suryalaya tetap menjadi tempat yang damai dan berfungsi sebagai pusat dakwah Islam di Jawa Barat. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam di seluruh Indonesia untuk tetap berpegang pada iman dalam menghadapi berbagai ancaman yang ada.
Keberanian dan kebijaksanaan Abah Anom terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi kebencian, sikap sabar dan bijaksana sering kali menjadi senjata paling ampuh untuk mengubah hati manusia.
Dengan segala kebesaran hati dan keteguhannya, Abah Anom menjadi teladan nyata bagaimana seorang ulama dapat menghadapi ancaman fisik dan ideologi dengan cara yang tidak hanya menginspirasi umat Islam, tetapi juga menciptakan perubahan positif bagi para lawannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul