Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Yusi, Wanita Dibunuh dan Dicor Semen di Bekasi
Sebelum dimakamkan, jenazah Yusi terlebih dahulu disalatkan keluarga dan kerabatnya di Masjid Al Mukhlisin, Pulogebang Indah, Cakung, Jakarta Timur. Jenazah Yusi dimakamkan satu liang lahat dengan almarhum ayah kandungnya, Sunadi bin Wiryo di TPU Malaka, Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Jenazah wanita yang merupakan korban pembunuhan dan dicor semen di Kota Bekasi, Jawa Barat, Yusi Purawati (48) dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Malaka, Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/3) pagi. Jenazah Yusi dimakamkan satu liang lahat dengan almarhum ayah kandungnya, Sunadi bin Wiryo.
Sebelum dimakamkan, jenazah Yusi terlebih dahulu disalatkan keluarga dan kerabatnya di Masjid Al Mukhlisin, Pulogebang Indah, Cakung, Jakarta Timur.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Keluarga dan rekan korban tidak dapat menahan tangis selama proses pemakaman berlangsung hingga selesai. Keluarga kemudian menaburkan bunga dan berdoa di atas makam korban pembunuhan oleh pelaku berinisial P.
Salah satu rekan korban, Anang (50) mengaku tak menyangka Yusi menjadi korban pembunuhan pelaku P yang juga teman korban.
Yusi dikenal sebagai sosok yang baik dan sering membantu rekan-rekannya yang tengah mengalami kesusahan.
"Baik sekali selama kita kenal zaman kuliah dulu, baik sekali orangnya kita kenal," kata Anang.
Korban Pamit Mengaji
Suami almarhumah Yusi, Heriyanto hanya bisa termenung. Heri mengucurkan air mata.
Dia juga tidak menyangka istrinya menjadi korban pembunuhan di kontrakan Kavling Nusantara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Jasad Yusi ditemukan tewas bersama temannya Heni Purwaningsih dalam keadaan dikubur lalu dicor di bawah tangga kontrakan yang dihuni pelaku berinisial P.
Heriyanto mengatakan, terakhir kali bertemu istrinya ketika korban pamit untuk mengikuti pengajian bersama Heni di kawasan Kota Baru, Bekasi Kota, pada Minggu (26/2).
Tidak terbesit di benaknya sang istri menjadi korban pembunuhan karena korban pamit untuk pergi mengaji bersama Heni dan sejumlah teman alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kecurigaan Heriyanto baru muncul pada Minggu malam karena Yusi tidak kunjung pulang ke rumah di Jalan Pulogebang Indah, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
"Saya panik ketika telepon istri saya sudah tidak bisa dihubungi. Saya menghubungi teman ngaji," kata Heriyanto.
Korban Dibunuh dan Jasad Dicor Semen
Sebelumnya, ditemukan dua mayat perempuan berinisial HP (47) dan YP (48) di Jalan Nusantara RT 11/RW 22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, dalam keadaan dicor pada Senin (27/2).
Selain mayat dua perempuan, polisi juga menemukan seorang lelaki berinisial P yang diduga pengontrak rumah dengan kondisi luka di bagian tangan.
Polisi menjelaskan penemuan kedua mayat tersebut berawal dari laporan suami dari salah satu korban.
Kemudian dari laporan tersebut, polisi akhirnya mencari keberadaan istrinya dengan melacak melalui telepon seluler (ponsel) korban dan menemukan titik lokasi di sekitar kontrakan tersebut.
(mdk/gil)