Kasihan, sudah mogok tak ada yang merasa kehilangan Metro Mini
Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir Metro Mini di sejumlah terminal tidak mendapat simpati dari berbagai pihak.
Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir Metro Mini di sejumlah terminal tidak mendapat simpati dari berbagai pihak. Demo mogok tersebut sebagai bentuk protes pengusaha Metro Mini lantaran Dinas Perhubungan Jakarta mengandangi bus-bus metromini, karena dinilai sudah tak layak mengangkut penumpang dan sering memakan korban di jalan raya.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak peduli para sopir Metro Mini mogok massal. Bahkan Ahok menilai hal itu lebih baik daripada sopir metromini ugal-ugalan di jalan dan membahayakan pengguna jalan lain.
"Kalau mau mogok ya silakan mogok, daripada kita bikin mogok waktu bunuh orang," tukas Ahok panggilan akrab Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Minggu (20/12) kemarin.
Ahok bahkan mempersilakan ratusan sopir Metro Mini untuk mogok. Karena hal itu tidak berpengaruh dengan aktivitas masyarakat lantaran saat ini sedang musim liburan sekolah dan libur akhir tahun.
"Biarin aja, daripada ada yang meninggal. Kita akan tambah bus lain saja. Toh sekarang musim libur sekolah. Ini libur sekolah, (juga) mau libur akhir tahun. Lu mogok aja, gue pengen lihat," tegasnya.
Selain itu, Ahok menegaskan aksi mogok ratusan sopir Metro Mini tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas transportasi massal di Ibukota. Sebab, pihak Pemprov DKI telah menyediakan alternatif transportasi untuk memenuhi kebutuhan warga DKI, salah satunya dengan mengganti bus Metro Mini dengan bus sekolah.
"Jadi saya senang banget loh. Enggak usah ditangkapin sudah mogok semua, enak banget. Saya minta kepada semua pengemudi metromini pemiliknya kalau mogok selama-lamanya saja," tukas Ahok.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mendukung langkah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menertibkan Metro Mini tidak laik jalan. Tito punya alasan, Metro Mini yang selama ini beroperasi saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Selain itu, masih kata Tito, sistem rekrutmen para sopir Metro Mini juga kurang baik sehingga kerap berulah dengan melanggar lalu lintas. Bahkan, Tito mempertanyakan standarisasi dan perizinan operasional Metro Mini di Ibu Kota.
"Ide dari Gubernur sudah positif sekali, ini sebuah masalah karena Metro Mini ini kan keberadaannya sudah kurang layak, banyak kejadian sudah, sehingga perlu diperbaiki sistem rekrutmen yang kurang baik dan kelaikan jalan sehingga perizinan juga enggak jelas," timpal Tito.
Lebih lanjut Tito menyatakan siap membantu Pemprov DKI Jakarta untuk menindak sopir dan bus Metro Mini yang jauh di bawah standar kelaikan demi keselamatan warga DKI. "Demi kepentingan menyelamatkan nyawa otomatis pemerintah mengambil langkah untuk melakukan penindakan terhadap mereka. Bukan berarti menutup ruang, mereka dimatikan, tidak," bebernya.
Selain itu, Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, juga mendukung perbaikan manajemen Metro Mini. Salah satunya dengan bergabung di bawah manajemen PT Transjakarta. "Penegakan yang dilakukan Dinas Perhubungan pada intinya Organda mendukung, karena ini masalah nyawa," ucap Shafruhan di Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Shafruhan juga sependapat dengan Ahok, bahwa selama ini Metro Mini yang beroperasi memang banyak masalah. Di antaranya kelaikan jalan bus Metro Mini dan manajemennya.
"Ada dua faktor utama. Pertama karena tidak layak, yang kedua suratnya tidak lengkap," tandasnya.
Baca juga:
Organda minta pemerintah jangan cuma berani tindak Metro Mini
Ahok janjikan hidup bahagia sopir Metro Mini bila gabung ke DKI
Organda DKI setuju Metro Mini diperbaiki di bawah PT Transjakarta
Potret Metro Mini, sudah padat ada penumpang lain tetap disikat
Ahok soal Metro Mini: Senang banget, tak usah ditangkap sudah mogok!
Pusing cari pengganti murahnya Metro Mini
Kapolda desak pengusaha Metro Mini mau gabung ke PT Transjakarta
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Dimana letak Kota Metro dibandingkan dengan ibu kota Lampung? Secara administratif, Kota Metro ini berjarak sekitar 52 km dari ibu Kota Bandar Lampung.
-
Bagaimana Kota Metro memperoleh namanya? Melansir dari situs djkn.kemenkeu.go.id, sejarah penamaan Metro ini terbagi dalam beberapa versi sejarah. Pertama, kata 'Metro' diambil dari "Meterm" atau dalam bahasa Belanda artinya Pusat. Arti ini disebabkan oleh letak wilayah yang tepat di tengah-tengah antara Lampung Tengah dan Lampung Timur. Sementara itu, versi keduanya adalah berasal dari Bahasa Jawa yaitu 'Mitro' yang berarti teman, mitra, atau kumpulan.
-
Kapan "Bulan Mini" akan mengitari Bumi? Asteroid ini diperkirakan akan ditangkap sementara oleh gravitasi Bumi dan mulai mengorbit dari 29 September hingga 25 November 2024.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.