Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya
ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.
ETH tampak menumpangi mobil Alphard Hitam bernopol B 1699 DFB. ETH mengenakan jaket merah dan topi cokelat.
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya
Rektornonaktif Universitas Pancasila, ETH memenuhi panggilan sebagai saksi terlapor kasus dugaan pelecehan terhadap pegawainya. ETH didampingi penasihat hukumnya tiba pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya pada Kamis (29/2).
ETH tampak menumpangi mobil Alphard Hitam bernopol B 1699 DFB. ETH mengenakan jaket merah dan topi cokelat.
Dalam kesempatan itu, ETH menepis tudingan telah melakukan pelecehan terhadap dua orang karyawati.
"Enggak dong, itu enggak dong," kata ETH.
ETH belum banyak berbicara mengenai kesiapannya menjalani pemeriksaan perdana. Dia beralasan harus segera masuk ke ruang pemeriksaan.
"Ayo dong, ayo dong saya mau masuk ni," tandas dia.
Sebelumnya, Rektor nonaktif Universitas Pancasila, ETH tersandung kasus dugaan pelecehan seksual. Yayasan dan Pendidikan Universitas Pancasila (YPPUP) minta ETH bersikap kooperatif dalam menjalani proses hukum.
Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Yoga Satrio mengatakan, ETH sudah menemui pihak yayasan beberapa waktu menyampaikan tentang masalah yang sedang dihadapinya.
"Kemudian yang pertama, pak rektor beberapa waktu lalu sudah ketemu dengan yayasan, yayasan minta pak rektor kooperatif. Ikuti proses di kepolisalian," kata Yoga saat konferensi pers, Selasa (27/2/2024).
Yoga mengatakan, pihak yayasan dipastikan akan mendukung proses kepolisian. Saat ini, poses penyelidikan sedang berjalan.
"Jadi ikuti saja prosesnya, jadi kita jamin proses itu tetap berlangsung tanpa ada intervensi dari pihak manapun juga," ujar dia.
Yoga mengatakan, pihak yayasan percaya polisi akan bersikap profesional dalam mengusut kasus ini. "Tapi kita juga harus menggunakan asas praduga tak bersalah kan ini baru dugaan belum tentu benar," ujar dia.
Lebih lanjut, Yoga mengatakan, yayasan siap mendukung proses penyelidikan di kepolisian. Dia menambahkan, akan terbuka bila memerlukan alat-alat bukti tambahan untuk mengungkap kasus ini secara terang-benderang.
"Silakan saja. Selama ini belum ada," ujar dia.