Kasus DBD di Jakarta Capai 2.745, Ini Sederet Tips Pencegahan agar Tidak Terjangkit
Kasus DBD di Jakarta tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Kasus DBD tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Kasus DBD di Jakarta Capai 2.745, Ini Sederet Tips Pencegahan agar Tidak Terjangkit
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, terdapat 2.745 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota sejak Januari hingga Juni 2023.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama merinci, kasus DBD paling banyak terjadi pada Januari dengan 525 kasus.
- Bakal Bangun 14 Kota Mirip Jakarta, Timnas AMIN Bantah Tinggalkan IKN
- Pengusaha dan Buruh Masih Saling Ngotot Soal Besaran UMP 2024 DKI Jakarta, Ternyata Ini Alasannya
- Heru Budi Sebut Pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta Rampung Desember
- Dukcapil Catat 2.000 Orang Pindah ke Jakarta Sebulan Sebelum PPDB
Adapun di Februari sebanyak 434 kasus, Maret 494 kasus, dan April 499 kasus.
Kemudian, Mei terdapar 480 kasus serta Juni 313 kasus.
"Melaporkan data DBD DKI Jakarta per tanggal 10 Juli 2023 total 2.745 kasus,"
kata Ngabila ketika dikonfirmasi, Senin (17/7).
Merdeka.com
Jika berdasarkan wilayah, tambah Ngabila, Jakarta Timur menjadi daerah kasus tertinggi dengan 689 kasus. Disusul Jakarta Barat 669 kasus, Jakarta Selatan 577, Jakarta Utara 563 kasus, Jakarta Pusat 246 kasus dan Kepulauan Seribu 1 kasus.
"DBD penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta. Ini memiliki pola jumlah kasus yang sama di setiap tahunnya di mana akan mulai meningkat pada setiap Desember dan akan mengalami puncak di April, lalu akan menurun kembali,"
ujar Ngabila dalam keterangannya.
Merdeka.com
Ngabila mengimbau warga untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus.
"Mencegah sakit juga bisa dengan menyemprot rumah atau memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu di mana nyamuk aedes aegepty aktif. Bisa juga memelihara ikan dan tanaman yang dibenci nyamuk seperti sereh, lavender,"
tambah Ngabila.
Kemudian untuk mencegah keparahan sakit adalah dengan memeriksakan diri agar dilakukan pemeriksaan darah lengkap.
"Dengan deteksi dini dan penanganan segera pasien tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian,"
tutup Ngabila menjelaskan.