Kasus Penganiayaan Pasien RSJ Grogol oleh Petugas Sekuriti Berakhir Damai
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap pihak keamanan tersebut berakhir dengan damai.
Polsek Tanjung Duren sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat, yang melakukan penganiayaan terhadap Fiki (27). Pasien RSJ itu telah mendapatkan perlakuan kasar usai kabur dari rumah sakit.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap pihak keamanan tersebut berakhir dengan damai. Hal itu dikarenakan pihak korban tak membuat laporan polisi atas insiden yang menimpa Fiki.
-
Di mana PT Mitra Stania Prima melakukan rehabilitasi DAS? 27 hektar yang barusan selesai di Kabupaten Bangka Tengah. Tahun depan 70 hektar lebih kemungkinan di Bangka Induk atau di Belitung sesuai dengan arahan dari Balai DP DAS Bangka Belitung," ungkap Aryo.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Siapa yang menerima bantuan rehab RTLH? Terkait bantuan rehab RTLH dari Baznas Jateng, Tuginem dan Windarti masing-masing menerima uang Rp20 juta.
-
Bagaimana cara Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
-
Kenapa Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Pemuda Pemudi Sehati 08, Linda Setiawati mengatakan, pihaknya mendukung Prabowo-Gibran lantaran paslon nomor urut 02 tersebut memiliki program kerja yang pro terhadap anak muda.
"Sekuriti sudah kita periksa kemaren, kemudian kita panggil juga pihak keluarganya, keluarga korbannya. Kemudian dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, jadi intinya keluarga korban itu tidak menuntut apa-apa dan mereka sama-sama membuat surat perjanjian perdamaian di atas materai, ada sudah kita bawa (suratnya). Kemudian korban juga enggak ada luka serius," kata Mubarak saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (12/12).
Ia pun memastikan, kasus ini sudah berjalan atau berakhir dengan damai setelah adanya musyawarah antar kedua belah pihak.
"Sudah (damai), sudah selesai antara kedua belah pihak sama-sama ambil jalan tengah lah berdamai, bermusyawarah. Kalau untuk pemukulannya di perut bagian sebelah kanan," ujarnya.
Mubarak pun menegaskan, pihak keluarga korban pun tak membuat laporan terhadap pihak keamanan yang telah menganiaya Fiki usai kabur dari RSJ.
"Enggak ada (laporan), mereka berpikir ya udahlah, mungkin memang ini (anak) salah ada kekurangan kan. Tapi mungkin si satpam ini dikasih sanksi aja mungkin dari pihak RSnya," tegasnya.
©2019 Merdeka.com/Nur Habibie
Meski begitu, ia ingin agar pihak rumah sakit memberikan teguran atau sanksi terhadap pihak keamanan tersebut. Karena, kejadian yang menimpa Fiki agar tak terulang kembali kepada pasien lainnya.
"Iya betul (ada sanksi), cuma kan enggak mungkin karena dari pihak keluarga sudah tidak apa-apa, tidak buat laporan dan sudah ada surat perdamaian, selesai lah," tandasnya.
Sebelumnya, Viral di media sosial seorang pasien Rumah Sakit Jiwa atas nama Fiki (27) mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa, Grogol, Jakarta Barat. Ia dianiaya oleh pihak keamanan lantaran kabur karena dianggap tak membayar biaya rumah Rumah Sakit.
Dalam akun media sosial Instagram @makassar_iinfo, pria yang mengenakan kaos berwarna hijau, celana biru sambil memegang kopiah hitam itu sebelum dianiaya, lebih dulu diamankan oleh pihak keamanan lainnya sambil memegangkan kaos anak tersebut yang juga diputar dan ditekan.
"Diem lu, diem," ujar salah seorang security memakai seragam berwarna hitam dengan nada yang tinggi sambil memegang Handy Talking (HT).
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/12) lalu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Tak lama berselang, dua orang petugas sekuriti lainnya dateng dengan menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max.
Saat itu, pihak keamanan yang menggunakan batik cokelat panjang langsung turun dari motornya dan memukul perut korban. Lalu, pihak keamanan yang satunya lagi menampar muka korban atau pasien RSJ.
Korban langsung dibawa naik ke atas motor, saat korban duduk di atas motor. Korban kembali dianiaya oleh pihak keamanan yang menggunakan batik dengan cara disikut menggunakan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak satu kali.
Untuk pihak keamanan yang menjaga korban dari belakang juga sesekali ikut memukul bagian belakang korban. Korban pun lantas dibawa kembali ke RSJ.
Informasi yang dihimpun, pasien RSJ tersebut kabur bukan lantaran keluarganya tak mampu bayar biaya rumah sakit.
Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian kemudian memeriksa kepala dan petugas sekuriti yang bersangkutan untuk mengetahui kronologi sebenarnya atas kejadian tersebut.
Baca juga:
Fakta di Balik Video Viral Pasien RSJ Grogol yang Dianiaya Petugas Sekuriti
Masalah Pribadi, Anggota TNI Tikam Personel Polres Pamekasan
Syamsul Dikeroyok Teman Hingga Tewas Gara-gara Tabung Gas Hilang
Halusinasi, Bapak Ini Tega Todongkan Sajam ke 2 Putri Kandungnya
Senggolan di Jalan, Sepasang Kekasih Aniaya Pengendara Motor
Duel di Bekasi, Telapak Tangan Pelajar Putus Disabet Celurit