Kejati DKI kembalikan berkas pencurian kabel ke Polda Metro Jaya
Alasannya karena berkas dianggap masih belum lengkap
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengembalikan berkas ke Polda Metro Jaya soal kasus pencurian bungkusan kabel dalam jumlah besar di gorong-gorong sekitar Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Alasannya karena berkas dianggap masih belum lengkap.
"Iya benar dikembalikan. Masih ada berkas yang perlu dilengkapi," kata Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferdy Irawan saat dikonfirmasi, Rabu (27/4).
Ferdy menjelaskan, ada beberapa berkas yang dianggap kurang oleh Kejati. Seperti perlu ditambahnya keterangan sejumlah taksi. Namun dirinya enggan memaparkan keterangan saksi apa yang dimaksud.
"Beberapa keterangan tambahan dari para saksi," ucapnya.
Menurut Ferdy, penyidik Polda Metro Jaya segera melengkapai berkas. Selanjutnya penyidik akan mengembalikan berkas ke Kejati DKI pada Kamis 28 April 2016.
"Rencananya kamis kita kirim balik berkasnya," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap enam pelaku pencurian isi kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan. Keenamnya yakni STR alias BY (45), MRN alias N (34), SWY alias SM (45), AP alias UC ( 28), RHM alias GUN (43) dan AT alias TGL (48).
Kemudian penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menyerahkan berkas kasus pencurian kabel tersebut pada Kamis 7 April 2016.
Baca juga:
Polda telusuri potensi korupsi dari pencurian kabel di gorong-gorong
Tak cuma DKI, gorong-gorong berisi kulit kabel ditemukan di Bandung
Polisi gelar perkara kasus pencurian kabel di Jl Medan Merdeka
Polda Metro janji usut dugaan korupsi di kasus pencurian kabel
Kasus kulit kabel, polisi pelajari anggaran pemeliharaan air Rp 49 M
-
Apa yang dilakukan untuk menata kabel-kabel di Jakarta? Pemprov DKI menargetkan Jakarta bebas dari kabel udara dan tiang listrik pada 2028. Dibutuhkan sepanjang 223,796 kilometer SJUT untuk menata kabel-kabel di ibu kota. Total panjang kabel utilitas (kabel PLN, telepon dan fiber optic) di Jakarta saat ini sekitar 16.925,73 kilometer. Penataan kabel membuat Jakarta semakin indah, mobilitas pejalan kaki tidak terganggu. Operator memiliki jaminan perawatan dan keselamatan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Mengapa kabel jaringan berbeda dengan kabel listrik? Lantas mengapa kabel jaringan berbeda dari kabel listrik? Penyebabnya adalah kabel jaringan secara fungsi hanya digunakan untuk koneksi jaringan saja tanpa bisa digunakan untuk kegunaan lain seperti penghantar aliran listrik.