Kena razia, pengemis di Jaktim ini bawa uang jutaan rupiah
Saat dibawa petugas, aroma tubuh Jasir sangat menyengat. Diperkirakan dia tidak mandi dalam waktu lama karena menggelandang di jalanan. Kepada petugas, Jasir mengaku sudah setahun mengemis di Jakarta. Dia kerap berpindah tempat untuk mengelabui petugas agar tidak terkena razia.
Cerita pengemis membawa uang jutaan rupiah kembali terjadi di Jakarta. Kali ini pengemis itu bernama Jasir (75) asal Padang.
Dia ditemukan petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur saat sedang mengemis di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. Saat diamankan petugas, Jasir didapati membawa uang sekitar Rp 3 juta lebih.
"Kami lihat pengemis itu membawa uang total sekitar Rp 3.475.000 dengan uang logam yang belum dihitung. Rencananya uang itu akan dia berikan ke anak-cucunya di Padang Sumatera Barat," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha, Rabu (7/6).
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Saat dibawa petugas, aroma tubuh Jasir sangat menyengat. Diperkirakan dia tidak mandi dalam waktu lama karena menggelandang di jalanan.
Kepada petugas, Jasir mengaku sudah setahun mengemis di Jakarta. Dia kerap berpindah tempat untuk mengelabui petugas agar tidak terkena razia.
Petugas kesulitan berkomunikasi dengan Jasir. Sebab pria berusia 75 tahun itu kesulitan diajak berkomunikasi.
Cara bicaranya masih banyak menggunakan bahasa daerah. Sehingga petugas sulit untuk menggali lebih dalam tentang dia. Penglihatan dan pendengarannya juga sudah berkurang.
"Sekarang sudah kami bawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur. Di sana dia akan mendapatkan pelayanan sosial agar hidupnya lebih baik lagi," katanya.