Ketua DPRD DKI: Kalau hujan Djarot tetap naik mobil
"Ini harus diapresiasi. Bukan berarti jadi bahan untuk pencitraan dia," ungkap Prasetyo Edi Marsudi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat rencananya tidak akan menggunakan mobil dinas. Djarot lebih memilih menggunakan motor untuk blusukan.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta warga jangan negatif terhadap keputusan tersebut. "Ini harus diapresiasi. Bukan berarti jadi bahan untuk pencitraan dia," ungkapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/12).
Dia menambahkan, keinginan Djarot menggunakan motor dikarenakan kondisi jalan di Jakarta rawan kemacetan. Dengan menggunakan sepeda motor maka akan lebih mudah menuju gang-gang kecil.
"Dia kan mau blusukan. Mungkin tujuannya naik motor biar tidak ribet, biar cepat sampai lokasi. Jadi ya enggak apa-apa. Tapi saya yakin, kalau hujan dia tetap naik mobil," tutup politisi PDI Perjuangan.
Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memilih menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan operasional dalam melakukan tugas setiap harinya. Bahkan mantan wali kota Blitar ini mempunyai lima sepeda motor ditaruh di rumah dinas.
"Motor itu lebih gesit dan efisien. Motor itu digunakan kalau kita masuk ke perkampungan-perkampungan. Jadi tidak memberikan jarak terlalu jauh dengan masyarakat," kata Djarot usai apel operasi lilin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/12).
Sebelumnya, Kepala BPKD Heru Budi Hartono menjelaskan bila Djarot menolak dibelikan mobil dinas baru dan memilih menggunakan mobil dinas yang sudah ada saat ini.
"Tadi saya tanya beliau enggak mau, pakai mobil lama juga enggak apa. Pakai kijang juga enggak masalah, pakai apa juga enggak masalah," ungkap Heru di Balai Kota, Senin (22/12).
Dikatakannya, justru Djarot meminta lima sepeda motor untuk mengelilingi Jakarta. "Beliau malah minta motor sama saya, mungkin mau keliling pakai motor Pak Djarot. Minta lima. Beliau katakan untuk blusukan, kalau macet saya pakai motor saja," ungkapnya.