Komplotan Perampok Minimarket di Jakarta dan Jabar Dibekuk
Selama beraksi total uang yang digasak pelaku Rp10 juta yang didapat dari empat lokasi minimarket berbeda di wilayah sekitar Jakarta.
Polda Metro Jaya menangkap empat pelaku perampokan minimarket yang kerap beraksi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Keempat pelaku, berinisial RN, PMH, JF dan MD ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat dan Pangkalan 12, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada pekan lalu.
"Mereka sudah melakukan empat kali di Jakarta, dan tujuh kali di Kawasan Jawa Barat. Tapi saat ini kami masih dalami lagi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, saat konferensi pers yang disiarkan secara daring, Rabu (16/9).
-
Bagaimana si karyawati minimarket itu melahirkan bayinya? Saat tengah bekerja, karyawati itu tiba-tiba mengalami kontraksi dan melahirkan seorang bayi.
-
Bagaimana cara Supri membantu karyawati minimarket yang hampir menjadi korban penipuan? Karyawati mini market itu kemudian disadarkan, setelah Surpi meminta telpon dari orang tak dikenal itu dimatikan.“Waktu itu saya bilang, mbak jenengan itu kena tipu. Teleponnya disadap, tak suruh matikan. Dia kemudian bilang, aku mau ngomong opo e, pak?, sembari kebingungan,” ungkap Supri.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Dimana lokasi Pasar Pakelan? Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ada sebuah pasar yang lokasinya terpencil. Namanya Pasar Pakelan. Lokasinya berada di kawasan perbukitan kapur.
-
Bagaimana Pemkot Surakarta merelokasi Pasar Klitikan Notoharjo? Penghargaan itu diperoleh karena Pemkot Surakarta berhasil merelokasi pedagang di sana tanpa disertai kekerasan.
Yusri menjelaskan, keempat pelaku memiliki peran berbeda saat beraksi. Pelaku RN sebagai otak perampokan, sedangkan PMH dan JF sebagai pemantau saat beraksi di titik lokasi yang ditentukan, sedangkan MD sebagai sopir sekaligus mengawasi dari luar.
"Modusnya dia sebagai pembeli saat sepi itulah mereka mulai beraksi, caranya dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam, lalu memaksa kasir ke ruang brankas untuk membuka isi brankas mengambil hasilnya," terangnya.
Lebih lanjut, Yusri mengungkapkan selama beraksi total uang yang digasak pelaku Rp10 juta yang didapat dari empat lokasi minimarket berbeda di wilayah sekitar Jakarta.
Lokasi pertama pada 25 Agustus di minimarket daerah Bekasi, kemudian 27 Agustus dalam tanggal yang sama di minimarket daerah Cibitung dan Cijengkol Bekasi, dan kejadian setelahnya ada di minimarket daerah Tambun Bekasi.
"Itu yang diakui, tetapi kita masih dalami, karena ini khusus untuk 7 minimarket di luar Jakarta kita masih koordinasi dengan Polda Jabar dan Polres di Kabupaten setempat, apakah kemungkinan ada lagi tempat lain," jelasnya.
Dari penangkapan keempat pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga unit mobil, pisau sangkur, senpi, dan beberapa pakaian pelaku saat beraksi. Para pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan yang ancaman sembilan tahun penjara.
(mdk/lia)