Kronologi Bentrokan Dua Kelompok di Cilincing Gara-Gara Sengketa Lahan
Saat kejadian sekelompok orang yg menggunakan atribut Laskar NKRI Jakut datang menggunakan sekitar tujuh kendaraan roda empat. Mereka ini mencoba memaksa masuk ke dalam area PT Dwi Jayatek Cilincing.
Viral di media sosial merekam dua kelompok masyarakat yang terlibat bentrokan pada area lahan kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (23/6) sore lalu.
Dikutip dari akun instagram @jakut.info terlihat video merekam dari jauh kerumunan orang yang saling melempar dan memukul dengan benda tumpul. Di lokasi juga terlihat mobil minibus putih yang mencoba kabur dari lokasi keributan.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
"Dua kelompok massa terlibat bentrokan di sebuah lahan di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (23/6) sore. Polisi kemudian datang ke lokasi untuk membubarkan bentrokan," tulis akun dikutip akun tersebut.
Menanggapi kabar tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menjelaskan kronologi bentrokan dua kelompok itu terjadi sekitar sekitar pukul 14.00 Wib di Jl Raya Cacing, Semper Barat, Cilincing Jakut.
"Terjadi bentrok antara dua kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan atribut LSM Laskar NKRI dengan kelompok pengamanan internal yg dipercayakan untuk melakukan pengamanan di area PT DwiJayatek Adi Gemilang Cilincing, Jakut," kata Iverson saat dihubungi, Senin (26/6).
Saat kejadian sekelompok orang yg menggunakan atribut Laskar NKRI Jakut datang menggunakan sekitar tujuh kendaraan roda empat. Mereka ini mencoba memaksa masuk ke dalam area PT Dwi Jayatek Cilincing.
"Sehingga terjadi saling pukul antara kedua kelompok tersebut. Dari kedua belah pihak terdapat korban luka, juga terjadi kerusakan beberapa kendaraan mobil," ucapnya.
Atas bentrokan ini, kata Iverson, kasus ini sedang ditangani Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara dan beberapa para korban telah diterima/dibuatkan Laporan Polisi (LP) serta dimintakan Visum Et Repertum guna penanganan dan proses hukum lebih lanjut.
Sehingga, dia mengatakan saat ini penyidik masih mendalami motif kasus dengan total telah meminta keterangan kepada sembilan orang termasuk para korban. Namun mereka tidak diamankan karena masih sebagai saksi.
"Lebih lanjut kami akan tetap profesional menangani kasus ini dengan mengikuti mekanisme yang berlaku baik penyelidikan maupun penyidikan termasuk kecermatan dan ketelitian dalam pengumpulan bukti-bukti baik secara induktif maupun deduktif," tuturnya.
Secara terpisah, Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat mengungkapkan, bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa disebabkan karena sengketa tanah.
“Info (awal), (diduga) perihal sengketa lahan,” kata Haris saat dikonfirmasi.
Namun, Haris tidak menjelaskan secara detail mengenai kronologi dari bentrokan ini. Dia hanya memastikan adanya dua korban dari bentrokan ini dan telah dilarikan ke rumah sakit.
"Lukanya luka robek. Robeknya seperti apa, nanti dari hasil visum akan disampaikan apakah akibat dari benda tumpul atau benda tajam," tutur Haris.