Mesin Mati Lalu Dihantam Ombak, Kapal Bawa Sembako Tenggelam di Kepulauan Seribu
Dipastikan tidak adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut. Korban saat ini telah dievakuasi berikut barang-barang bawaannya.
Kapal Motor (KM) Nurul Hidayah tenggelam setelah dihantam ombak di sebelah barat daya Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/12) pagi.
Kasi Humas Polres Kepulauan Seribu, Ipda Putut mengatakan, kapal berisi muatan sembako dan enam orang warga Pulau Seribu tersebut tenggelam usai mengalami mati mesin.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Jadi gini, itu ada kapal nama kapalnya Nurul Hidayah. Kapal itu mau ke Pulau Kelapa dari Kronjo. Nah itu dia bawa sembako sama material gitu itu ada 1 nahkoda, 2 ABK sama 3 penumpang," kata Putut saat dihubungi, Jumat (23/12).
Dalam perjalanan, setibanya di Pulau Payung kapal mengalami masalah di mesin hingga akhirnya dihantam ombak.
"Kapalnya miring mau terbalik jadi muatannya tumpah," sambungnya.
Nahkoda kapal kemudian melambai-lambaikan tangannya karena berharap ada yang menolong.
"Lewat Kapal Doa Ibu, sama Kapal Doa Ibu coba dibantu dengan cara ditarik pake tambang. Karena posisi sudah miring ke hantam ombak lagi, nah akhirnya miring. Kalau tetap dipaksakan, khawatir ketarik kapal yang narik. Akhirnya kapalnya itu tarikannya diputus supaya enggak ikut tenggelam bareng lah," jelasnya.
Korban Dievakuasi
Dipastikan tidak adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut. Korban saat ini telah dievakuasi berikut barang-barang bawaannya.
"Itu kan ada beberapa sayuran, barang-barang material itu kan akhirnya yang ngambang masih ada kayak cabe, pisang, balok. Karena di sekitaran banyak wara wiri akhirnya itu bisa diamankan oleh kapal-kapal yang lewat gitu. Jadi barang-barangnya bisa diamankan sebagian," ujarnya.
Ombak Tinggi
Putut menjelaskan, saat kejadian cuaca di sekitar lokasi sedang diterpa angin kencang..
"Kan kalau bulan Desember masuk angin barat, ombak tinggi, angin kencang. Saat kejadian ada masalah mesin. Kalau beban overload atau gimana kita belum bisa pastikan, karena posisi kapal tenggelam. Cuma saat kejadian menghantam ombak tadi," jelasnya.
"Penumpang saat ini belum ada kabar meninggal," tutupnya.
(mdk/lia)