Ngopi di pinggir Kali Item, anggota DPRD DKI tak cium bau menyengat
Penutupan Kali Item dengan jaring untuk menahan aroma bau kini menuai pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru, melainkan masalah bertahun yang diwariskan padanya.
Penutupan Kali Item dengan jaring untuk menahan aroma bau kini menuai pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru, melainkan masalah bertahun yang diwariskan padanya.
Politisi NasDem yang juga anggota DPRD DKI Bestari Barus, mengirimkan beberapa foto dirinya sedang menikmati kopi di dekat Kali Item. Dia menuturkan, Pukul 15.00 WIB, hari ini, Selasa (24/7) memang sengaja beranjak ke sana.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa peran kakek Anies Baswedan di masa perjuangan kemerdekaan? Kakek Anies dulu juga dikenal sebagai seorang tokoh nasionalis dan jurnalis pejuang kemerdekaan.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa putri tunggal Anies Baswedan? Mutiara Baswedan, satu-satunya putri dan anak sulung Anies Baswedan, menarik perhatian dengan kecantikan alaminya.
"Jam 15.00 WIB, saya selaku anggota DPRD DKI bergerak menuju Kali Item Kemayoran. Saya cukup lama berada di lokasi seberang Atheles Village Kemayoran. Sambil ngopi menunggu kapan bau menyengat itu datang. Karena saya tak mencium bau menyengat dari Kali Item, walaupun sempat saya menunduk kepermukaan Warung yang terpasang," ucap Bestari.
Dia menuturkan, sempat bercengkrama dengan pedagang Kopi bernama Yadi. Menurut dia, bau menyengat Kali Item itu sudah berkurang usai di normalisasi era Gubernur lalu-lalu.
"Sambil ngopi di warung Bang Yadi yang sudah berdiri sejak 12 tahunan persis di seberang kali item, Yadi mengatakan bahwa bau itu sudah sangat berkurang sejak kali item dinormalisasi zaman Gubernur lalu-lalu. Sayangnya belum diberi sentuhan akhir pada masa kini," ungkap Bestari.
bestari ngopi di kali item ©2018 Merdeka.com/dokumen pribadi
Dia pun akhirnya, bertanya alasan kenapa Gubernur Anies akhirnya memilih menutup dengan kain hitam.
"Diskusi kami menyimpulkan bahwa ada kemungkinan sangat besar alasannya adalah, jangan sampai Kali Item itu dilihat secara telanjang oleh duta olahraga negara-negara peserta Asian Games, di foto atau dikomentari secara terbuka yang bisa membuat malu Jakarta. Dan alasan beberapa yang lainnya," tutur Bestari.
Dia menuturkan, juga sempat meninjau Danau Sunter 1. Dirinya mempertanyakan kenapa tidak dilanjutkan, karena hasilnya baik.
"Turut pula kami tinjau Danau Sunter 1. Danau yang sentuh Gubernur terdahulu ternyata jauh lebih baik kondisinya. Kenapa yang sudah diawali dengan baik oleh pendahulu kok tidak dilanjutkan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Media asing sampai menyorot Kali Item, kenapa sulit dibersihkan
Sandiaga minta partisipasi warga DKI benahi Kali Item di Kemayoran
Anies soal Kali Item: Kalau dulu dibersihkan, kita gak terima masalah ini
Ketua DPRD sindir Pemprov DKI: Tak sulit merawatnya, cuma mau atau tidak?
Tutup Kali Item dengan jaring halus saat Asian Games, DKI tak mau ambil risiko
Ketua DPRD DKI kritik SKPD: Masa Gue mesti pakai gaya Ahok