Pamdal Tembak Jatuh 1 Drone Tak Dikenal Putari Atap Gedung Kejagung!
Berdasarkan pantauan merdeka.com, drone itu dijatuhkan oleh Pamdal sesaat terlihat berputar-putar di area lapangan
Berdasarkan pantauan merdeka.com, drone itu dijatuhkan oleh Pamdal sesaat terlihat berputar-putar di area lapangan
- Ini Pemilik Drone yang Mengitari Kejagung: Dikendalikan dari Blok M
- Sudah Sering Diputari, Kejagung Ngaku Masih Kesulitan Identifikasi Asal Drone
- Aksi Sangar Paspampres Tembak Drone yang Terbang di Atas Ibu Negara, 'Drone Sekarang Lebih Bahaya'
- Ancaman Perang dari Serangan Udara, Poltekad Bikin Sendiri Drone Burung, Kolonel Nur Rachman 'Mendukung Untuk Pengintaian'
Pamdal Tembak Jatuh 1 Drone Tak Dikenal Putari Atap Gedung Kejagung!
Tim pengamanan dalam (Pamdal) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI kembali menembak jatuh satu drone yang melintas di atas area gedung pada Rabu (5/6) malam.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, drone itu dijatuhkan oleh Pamdal sesaat terlihat berputar-putar di area lapangan dan pembangunan Gedung Bundar Kejagung sekira pukul 18.44 WIB.
Setelah berhasil ditembak jatuh, drone itu pun segera dibawa petugas untuk diamankan. Nampak, drone warna abu-abu memiliki ukuran sedang atau segenggaman tangan orang dewasa.
“Kita amankan, setelah drone ngelintas mutar-mutar di sini,” ucap salah satu pamdal di lokasi.
Dia mengakui kalau drone yang berhasil ditembak jatuh malam ini, bukanlah yang pertama.
Sebab pada Selasa (21/5) petugas sempat menembak jatuh drone yang melintas di area gedung Kejagung.
“Sudah dua kali total drone yang kita tembak. Pertama yang di ujung (Ujung bagian gedung),” ujarnya.
Sedangkan sampai saat ini dari dua drone yang ditembak, Pamdal Kejagung belum menerima laporan atau mengaku sebagai pihak yang menjadi operator dari drone tersebut.
Adapun sempat dijelaskan Kapuspenkum Kejagung RI, Ketut Sumedana bahwa pihaknya telah menyiagakan petugas pengamanan khusus untuk menembak drone liar yang melintas di atas area Kejagung.
"Mungkin ada drone muter berapa kali, biasa lah itu, ini kan kantor negara. Pengamanan harus optimal," ujar Ketut saat ditanya awak media beberapa waktu lalu.