Pastikan mahasiswa UI tewas dibunuh, polisi harus segera usut pelaku
Sudah beberapa bulan kasus pembunuhan Akseyna belum juga terungkap.
Sudah beberapa bulan kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori, belum juga terungkap oleh pihak kepolisian. Padahal dengan kejanggalan yang ditemukan, polisi Akseyna tewas dibunuh.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Eko Harianto mengatakan, sangat menghargai kinerja polisi yang memastikan Akseyna tewas karena dibunuh. Tetapi hal yang paling ditakuti dari sebuah pembunuhan yang tak pernah terungkap adalah modusnya akan ditiru pembunuh berikutnya.
"Peniruannya yang kita takuti. Apabila polisi tak bisa mengungkap ini, pasti ke depan akan terjadi lagi pembunuhan dengan modus serupa (modus tenggelamkan air agar tak terlacak)," kata Eko saat dihubungi oleh wartawan, Selasa (23/6).
Eko mengatakan, apabila polisi gagal meringkus pembunuhnya Akseyna, maka suatu saat ada kasus pembunuhan, pelaku tersebut akan berpikir membawa korbannya ke air adalah cara efektif menghilangkan jejak dan membuat polisi bingung. Dirinya, sempat kaget melihat sikap polisi di kasus Akseyna, terutama soal keberanian polisi berkata lantang di depan media bahwa Akseyna tewas dibunuh.
"Awalnya ketika Polisi berstatment Akseyna dibunuh di media, saya pikir polisi sudah mengantongi pelakunya. Ternyata tidak juga, polisi justru kelihatan buntu," kata Eko.
Eko menambahkan, ada satu hal yang membuat dirinya sadar kalau Akseyna dibunuh yakni ialah tenggelam dengan memakai batu di tas ranselnya.
"Itu tidak masuk akal. Seseorang itu kalau mau bunuh diri selalu ada sadarnya. Apalagi dengan cara tenggelam. Dia pasti akan berusaha membuka tasnya. Kecuali apabila Dia dibuat pingsan lebih dulu, baru ditenggelamkan," ujar Eko.
Pada berita sebelumnya, pihak kepolisian sudah mengumpulkan bukti-bukti kalau Akseyna dibunuh secara tidak wajar. "Yang bersangkutan mati tidak wajar," terang Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, di Polda Metro Jaya, Jumat (29/5).