Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Heru juga mengajak warga ibu kota untuk berpartisipasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencegah terjadinya DBD.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan puncak kasus DBD diprediksi terjadi? Puncak kasus DBD diprediksi terjadi pada April 2024 usai puncak musim hujan berlangsung pada Maret 2024.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan ada kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di ibu kota.
Heru menyebut kasus DBD terbanyak ditemukan di Jakarta Selatan (Jaksel).
"Penyebaran DBD meningkat terutama di Jakarta Selatan saat ini di angka sekitar 500 kasus," kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
- Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan Bayar PBB-P2 hingga 10 Persen di 2024
- Pemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang dari Luar Jakarta, Apa Syaratnya?
- Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
- Pemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta
Di sisi lain, Heru juga mengajak warga ibu kota untuk berpartisipasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencegah terjadinya DBD. Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk melakukan penyemprotan, menjaga kebersihan rumah dan tidak menggantung baju bekas pakai terlalu lama. Kemudian setiap keluarga bersama dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi DBD yang kecenderungannya meningkat," kata Heru.
Selain itu, dia meminta warga DKI Jakarta secara konsisten menerapkan pola 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur guna memberantas nyamuk demam berdarah berkembang biak.
Lebih lanjut, orang tua juga diharapkan menjaga anak-anak saat beraktivitas di liar ruang. Anak-anak diminta untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh, seperti celana dan baju lengan panjang.
"Kepada orang tua diminta menjaga anak-anaknya terutama saat keluar rumah agar mengenakan celana dan pakaian lengan panjang serta memakai lotion pengusir nyamuk," ucap Heru.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta, kasus DBD di ibu kota mengalami peningkatan pesat dalam satu bulan terakhir. Setidaknya, ada 1.729 kasus DBD di Jakarta hingga 18 Maret 2024.
Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.