Penampakan Rektor UP Nonaktif Usai Diperiksa Kasus Dugaan Pelecehan di Polda Metro
ETH mengaku tidak ada yang luar biasa dalam proses hukum ini.
ETH tak banyak menjawab pertanyaan awak media dan memilih menyerahkan semuanya kepada pengacaranya.
- Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!
- Usai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual
- Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya
- Kasus Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Dilimpahkan ke Polda Metro, Begini Penyelidikannya
Penampakan Rektor UP Nonaktif Usai Diperiksa Kasus Dugaan Pelecehan di Polda Metro
ETH, rektor nonaktif Universitas Pancasila diperiksa Polda Metro Jaya. Pemeriksaan usai dilaporkan dua pegawainya terkait dugaan pelecehan.
ETH datang didampingi kuasa hukumnya, Faizal Hafied. Dia tiba pukul 10.00 Wib. Selang 2,5 jam kemudian, ETH selesai menjalani pemeriksaan.
ETH irit bicara usai menjalani pemeriksaan.
ETH tak banyak menjawab pertanyaan awak media dan memilih menyerahkan semuanya kepada pengacaranya.
"Saya mau menyampaikan terima kasih, anda menunggu lama, kami juga menunggu lama dan alhamdulillah wawancaranya berjalan dengan lancar," ujar ETH.
ETH mengaku tidak ada yang luar biasa dalam proses hukum ini. Dia pun mengaku senang bisa mengklarifikasi yang sebenarnya ke polisi terkait tuduhan terhadapnya.
"Proses hukum memang seperti ini tidak ada yang luar biasa, dan kami senang, saya senang karena akhirnya kami bisa mengungkapkan yang sebenarnya. Tetapi selanjutnya, karena kami punya penasihat hukum, biar beliau yang cerita," ujarnya.
Pascakasus dugaan seksual ini ramai terungkap ke publik, ETH kini dinonaktifkan dari jabatan sebagai rektor.