Pilgub DKI putaran dua, TNI ikut berjaga di setiap TPS
Pilgub DKI putaran dua, TNI ikut berjaga di setiap TPS. Kapolda Metro menjelaskan, pola baru ini diterapkan lantaran pada putaran pertama banyak laporan soal intimidasi di TPS. Sehingga, dirinya bersama elemen yang lainnya akan memperketat pengamanan bagi pemilih.
Petugas pengamanan akan menerapkan pola baru dalam menghadapi pengamanan saat pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI 19 April 2017 nanti. Dimana nantinya, akan ditempatkan satu anggota Polri dan satu anggota TNI di tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini disepakati oleh Bawaslu, KPUD, dan Pemprov DKI Jakarta.
"Dari permintaan masyarakat, kami akan menerapkan pola baru, satu TPS akan dijaga 1 Polri dan 1 TNI kami minta," kata Iriawan di Gedung KPUD DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menjelaskan, pola baru ini diterapkan lantaran pada putaran pertama banyak laporan soal intimidasi di TPS. Sehingga, dirinya bersama elemen yang lainnya akan memperketat pengamanan bagi pemilih.
"Kami samakan semua, kami jaga semua dan dibantu oleh Pol PP di dalamnya ada Linmas, di luar Polri dan TNI, kalau ada keributan kan kelihatan dari luar, menimbulkan rasa tidak nyaman dari pemilih, dan kalau ada apa-apa cepat kami antisipasi," ujar Iriawan.
Seperti diketahui, dalam putaran pertama sebelumnya Polda Metro Jaya membagi pola pengamanan menjadi dua, yakni TPS aman dan TPS yang dianggap rawan. TPS aman polanya 2-4-8 atau dua polisi dan empat Linmas (Perlindungan Masyarakat) untuk amankan delapan TPS. Sementara untuk TPS yang dianggap rawan, pola pengamanannya yakni 2-4-4 atau dua anggota polisi dan empat anggota Linmas untuk empat TPS.