Polemik Renovasi Halte Tosari dan Terhalangnya Patung Selamat Datang 'Ikon' DKI
Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa menyayangkan revitalisasi tak mempertimbangkan estetika dari Patung Selamat Datang. Karena akibat bangunan dua lantai pada halte tersebut, patung tersebut menjadi terhalang.
Perbaikan demi perbaikan dilakukan Transjakarta bersama Pemprov DKI sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap penumpang. Salah satu dengan melakukan renovasi halte Transjakarta Tosari - Bundaran Hotel Indonesia.
Sayangnya, halte berkonsep megah dan modern itu menuai polemik. Sebabnya, konstruksi yang dibangun seolah mengesampingkan keberadaan Patung Selamat Datang yang menjadi landmark Kota Jakarta.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
Patung Selamat Datang divisualisasikan sepasang manusia sedang melambaikan tangan dan menggenggam bunga. Patung berdiri tegak di atas penyangga di tengah kolam Bundaran HI.
Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa menyayangkan revitalisasi tak mempertimbangkan estetika dari Patung Selamat Datang. Karena akibat bangunan dua lantai pada halte tersebut, patung tersebut menjadi terhalang.
Memang, kata Boy, kebijakan yang mengatur soal visualisasi warisan budaya nasional memang tidak dijelaskan secara spesifik. Namun, untuk memaknai suatu cagar budaya seharusnya pihak kontraktor memahami aturan visual. Sebab renovasi halte seolah membuatang signifikansi budaya Patung Selamat Datang telah diremehkan.
“Secara tertulis memang aturan visual tidak spesifik. Tapi, makna yang dilarang cukup clear. Nilai signifikansinya direndahkan (diabaikan),” kata Boy, saat dihubungi merdeka.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, sepatutnya pembangunan halte juga memahami sisi urban design. Renovasi hang dilakukan membuat area sekitar patung ikon Ibukota kehilangan orientasinya. Dampaknya, masyarakat tidak lagi melihat peran Patung Selamat datang sebagai pemandu.
“Di area itu, kita jadi kehilangan orientasi. Karena, tidak bisa melihat landmark yang berperan menjadi panduan,” tuturnya.
Sejarah Singkat Patung Selamat Datang
Patung Selamat Datang merupakan warisan budaya nasional yang tervisualisasi oleh sepasang manusia sedang melambaikan tangan dan menggenggam bunga.
Monumen Selamat Datang berdiri di tengah Bundaran HI menjadi salah satu ikon populer yang ada di Indonesia. Mulanya, pembangunan patung ini dilakukan menjelang perhelatan acara Asian Games IV pada tahun 1962. Saat itu, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar di Asia.
Hal itu membuat Presiden Soekarno yang saat itu masih menjabat, ingin membuat monumen sebagai simbol penyambutan para tamu-tamu negara termasuk kontingen atlet dari berbagai negara yang datang untuk kompetisi Asian Games. Maka, patung kembar ini dibangun sebagai simbol penyambutan.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/lia)