Polisi panggil AS terkait temuan senpi dan amunisi milik Gatot
Selain itu, Aa Gatot juga akan diperiksa hari ini.
Penyidik Polda Metro Jaya terus mengembangkan kasus kepemilikan senjata ilegal Ketum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti. Hari ini, AS, yang diduga sebagai pemasok senjata ke Gatot diperiksa.
"Surat pemanggilan sudah dilayangkan, mudah-mudahan AS memenuhi panggilan hari (Senin) ini," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto. Demikian dikutip dari Antara, Senin (5/9).
AS akan ditanyai seputar temuan barang bukti dua pucuk senjata api dari rumah pria yang akrab disapa Aa Gatot ini. Selain itu, AS akan dikonfirmasi mengenai ratusan butir peluru tajam saat penggeledahan rumah Gatot di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada Jumat (2/9) malam.
Namun, sampai Sabtu (3/9) kemarin saat dikonfirmasi, AS disebut masih berada di Singapura.
Terpisah, Kepala Unit IV Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi, mengatakan, selain AS, Gatot Brajamusti juga diperiksa hari ini.
"Kita bon (bawa) GB dari Polres Metro Jakarta Selatan dan diperiksa di Resmob (Polda Metro Jaya)," tambahnya.
Arsya menyebutkan pemeriksaan Gatot dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB berkaitan temuan barang bukti hasil penggeledahan di rumahnya pada Jumat (2/9) malam.
Dari penggeledahan rumah Gatot di Jalan Niaga Hijau X Nomor 6 Pondok Pinang Jakarta Selatan, petugas Polda Metro Jaya dan Polda Nusa Tenggara Barat menemukan brankas berisi satu kotak berwarna coklat bertuliskan "Honest" terdapat satu plastik klip berisi kristal putih diduga sabu-sabu.
Kemudian satu kotak "Cafe Crime" berisi dua plastik klip isi kristal putih diduga sabu-sabu, satu botol "Gluco" warna hitam berisi satu plastik klip isi kristal putih diduga sabu-sabu, satu cangklong, satu kotak amunisi "Flochi" isi 36 butir peluru kaliber 7,65 mm.
Satu kotak "Panasonic" berisi 10 kotak amunisi berisi 50 butir peluru per kotak kaliber berjumlah total 100 butir, satu kotak coklat isi 72 butir kaliber 9 mm, satu kotak 50 butir diameter kecil dan dua magazen berisi satu peluru diameter 9 mm.
Selain itu, 24 tabungan BCA, satu buku rekening Bank panin, dua buah dompet berisi tiga kartu ATM BCA, satu kartu tanda pengenal Karpi, satu kartu RS Pondok Indah, satu kartu Apartemen Poins Square dan 10 bungkus "Extra Viga".
Baca juga:
Ngerinya Gatot Brajamusti punya ratusan amunisi dan senjata
Positif narkoba, Gatot Brajamusti dan istri ajukan rehabilitasi
Sore ini, Gatot diperiksa terkait temuan senjata dan ratusan amunisi
Ini ratusan peluru hasil penggeledahan polisi di rumah Aa Gatot
Polisi bongkar brangkas Gatot, isinya diduga sabu & ratusan peluru
Di balik senyum manis Reza Artamevia dalam kasus narkoba
Terjerat kasus narkoba, Reza Artamevia dapat hikmah
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.