Polisi Sebut Bos Rental yang Tewas Cari Mobil di Sukolilo Pati Tak Koordinasi dengan Penyidik
Nicolas mengatakan, almarhum pernah menyampaikan informasi keberadaan mobil ada di wilayah Banten.
BH sempat membuat laporan dugaan penggelapan mobil.
Polisi Sebut Bos Rental yang Tewas Cari Mobil di Sukolilo Pati Tak Koordinasi dengan Penyidik
- Bos Rental Tewas di Pati Sempat Lapor Polisi Bahwa Mobil Ada di Banten
- Mobil Milik Bos Rental yang Tewas Dikeroyok di Pati Diamankan, Pelat Nomor Sudah Diganti
- Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Tewas di Pati
- Polisi Tahan 2 Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Mobil hingga Tewas di Pati
Bos rental BH tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Korban dikeroyok usai dituduh maling saat hendak mengambil alih mobil sewaan miliknya.
Terkait meninggalnya BH, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly turut angkat bicara. Sebab, BH sempat membuat laporan dugaan penggelapan mobil di Polres Metro Jakarta Timur pada Februari 2024 kemarin.
Nicolas memastikan, keberangkatan BH ke Pati tanpa koordinasi dengan penyidik terlebih dahulu.
"Iya almarhum tidak melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pihak penyelidik/penyidik Polrestro Jaktim untuk berangkat ke Pati," kata Nicolas kepada wartawan, Selasa (18/6).
Nicolas mengatakan, almarhum pernah menyampaikan informasi keberadaan mobil ada di wilayah Banten. Hal itu sesuai dengan GPS yang terpasang di mobil.
Nicolas mengatakan, informasi itu disampaikan ke penyidik tak lama setelah almarhum membuat laporan polisi.
Nicolas mengatakan, penyidik kemudian menerbitkan Surat Perintah Tugas agar penyidik bersama-sama dengan almarhum berangkat ke wilayah Banten sesuai petunjuk GPS. Namun setelah dikonfirmasi kembali kepada BH, didapat informasi bahwa kendaraan sudah tidak terdeteksi di wilayah Banten.
"Besoknya, mau berangkat almarhum menginformasikan kembali bahwa kendaraan sudah tidak berada lagi di wilayah Banten," ujar dia.
Nicolas mengatakan, almarhum berjanji kepada penyelidik/penyidik apabila terdeteksi kembali keberadaan kendaraan tersebut, maka diinformasikan kembali kepada penyelidik/penyidik. Namun, tidak dilakukan oleh BH.
"Sampai kejadian pengeroyokan di Pati, almarhum (pelapor) tidak memberitahukan informasi lagi terkait keberadaan (mobil). Polres Metro Jakarta Timur menyatakan tidak mengetahui langkah BH dan tidak pernah berkoordinasi dengan pihak penyelidik untuk berangkat ke Pati karena menelusuri keberadaan mobil secara mandiri berdasarkan titik GPS," ucap dia.