Polisi Tangkap Pimpinan Ormas Pencinta Habib Bahar Wilayah Garut
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, Pimpinan Ormas Pencinta Habib Bahar Wilayah Garut berinisial RP (16) dan satu orang lainnya diketahui atas nama inisial AB.
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap dua orang yang mencurigakan pada Kamis (17/12) kemarin. Dua orang yang ditangkap tersebut salah satunya diketahui merupakan Pimpinan Ormas Pencinta Habib Bahar Wilayah Garut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, Pimpinan Ormas Pencinta Habib Bahar Wilayah Garut berinisial RP (16) dan satu orang lainnya diketahui atas nama inisial AB.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Kenapa Saipul Jamil ditangkap polisi di Jelambar, Jakarta Barat? Saipul Jamil pernah terjerat kasus narkoba dan diamankan oleh Polsek Tambora di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
"Saat kemarin Polres Jaksel saat simulasi pengamanan mako, kemudian si RP ini datang mutar-mutar di sekitar Polres. Karena banyak kita melakukan penyekatan jalan, kemudian yang bersangkutan di sebelah Polres di samping kita ini masuk melewati tanda larangan. Artinya itu satu arah, yang bersangkutan bersama rekannya masuk ke dalam Polres," katanya kepada wartawan, Jumat (18/12).
"Jadi yang bersangkutan ini adalah ketua salah satu ketua PHB Garut yang bawa sajam," tambahnya.
Saat itu, polisi pun melakukan penggeledahan terhadap dua orang tersebut. Dari penggeledahan, polisi mendapati adanya senjata tajam yang dibawa oleh RP.
"Kami melihat hal yang kita lihat ada mencurigakan, kemudian kita geledah dari itu. Kita sekitar jam 2 (siang), jadi dari hasil penggeledahan mendapati yang bersangkutan membawa sajam pisau yang agak panjang, kemudian gagangnya hitam," ujarnya.
Kini, polisi masih mendalami keterangan dari mereka yang sudah beraktivitas di Jakarta sejak 12 Desember 2020 lalu. Terutama, terkait dirinya yang membawa senjata tajam tersebut.
"Kita masih pendalaman, apa saja yang akan dilakukan oleh RP ini bersama temannya, kita masih dalami. Karena situasinya kemarin banyak yang datang ke Polres, jadi masih didalami," jelas Jimmy.
Saat ini, polisi sudah melakukan penahanan terkait kepemilikan senjata tajam tersebut sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Ya kita sesuai aturan-aturan UU perlindungan anak dan peradilan anak, untuk tetap memperlakukan dia sebagai anak," tandasnya.
(mdk/fik)