Protes Keberadaan Pencari Suaka, Walkot Minta Lurah Beri Pemahaman ke Warga
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya supaya mengimbau warga yang menolak agar meredam penolakannya tersebut.
Lokasi tempat tinggal sementara para pencari suaka di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, mendapat penolakan dari warga. Sebelum di relokasi, mereka bertahan di sepanjang trotoar Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen, meninjau tempat relokasi sementara para pencari suaka tersebut.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa isi dari Ikrar Sumpah Pemuda? Adapun Isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu: 1. Ikrar Pertama "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" 2. Ikrar Kedua "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia" 3. Ikrar Ketiga "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
"Memang siang ini saya ke sini dalam rangka memantau kondisi para pengungsi yang ditempatkan di kantor eks Kodim Jakarta Barat," kata Zen, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7).
Zen menambahkan, kaitannya dengan bahan pangan bagi para pencari suaka pihaknya mengaku siap untuk menyediakan hal tersebut.
"Prinsip kita siap dari dinas sosial, sudin sosial Jakarta Barat siap untuk membantu makan konsumsi dua kali sehari siang dan malam," tegasnya.
Pemberian makanan, kata Zen, diutamakan bagi para anak-anak, terutama para balita. Bukan hanya itu, kata Zen, pihaknya juga telah menyampaikan tim medis di sana.
"Dari relawan-relawan juga sudah ada, maupun makanan khusus bayi agar segera diberikan dan disesuaikan pemberian makanan tambahan. Kesehatan juga kita siapkan tim medis. Dan juga air bersih kita siapkan, MCK juga," papar Zen.
Zen tidak bisa memastikan sampai kapan para pencari suaka itu direlokasikan di bekas Kodim Jakarta Barat. Menurutnya, dirinya hanya menunggu instruksi dari atasannya.
"Nanti terkait masalah sampai kapannya kita menunggu instruksi dan pembicaraan dari pimpinan," katanya.
Zen juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menurunkan banner yang berisikan tulisan penolakan dari beberapa warga sekitar terhadap para pencari suaka di sana.
"Masih ada ya? Saya belum lihat. Nanti ya, Pak Lurah nanti turunkan spanduk," kata Zen.
Menurut Zen, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya supaya mengimbau warga yang menolak agar meredam penolakannya tersebut.
"Sudah, lurah, camat, RT-RW sudah kita imbau untuk benar-benar bisa memberikan pemahaman kepada warga untuk benar-benar bisa menerima ya saudara-saudara kita yang pada saat ini dalam kondisi kesulitan," ungkap Zen.
Zen juga mengimbau kepada para pihak yang melakukan penolakan supaya memiliki empati dan pengertiannya akan prinsip kemanusiaan.
"Memang kita sesama umat manusia harus saling bantu-membantu. Ini peluang kita untuk berbuat baik ya terhadap sesama," imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kantor eks Kodim Jakarta Barat berada di dalam perumahan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat. Penempatan para pencari suaka mendapat penolakan dari warga. Mereka memasang banyak spanduk bertuliskan "Kami Warga Komplek Daan Mogot Baru Menolak Tempat Penampungan Imigran di Komplek Kami"
"Boss pengungsi imigran urusan pemerintah dan UNHCR bukan urusan komplek perumahan #TolakPengungsidiPerumahan." di spanduk lainnya.
Ketua RT 005, RW 17, Kelurahan Kalideres, Jantoni, mengatakan pemasangan spanduk bentuk aspirasi dari warga. Mereka menolak tempat eks gedung kodim dijadikan penampungan sementara.
"Ini semuanya warga yang menolak. Mereka berinisiatif membuat spanduk. Saya tidak ada berapa buah jumlah spanduk," ujar dia.
Jantoni sendiri mengaku tidak menolak keberadaan pengungsi. Cuma penempatan yang dirasa kurang pas.
"Masih banyak tempat yang bisa disediakan oleh pemprov DKI kenapa harus di tempat yang ramah lingkungan. Apalagi sebelah ada sekolahan," ucap dia.
Warga, kata Jantoni khawatir anak-anak sekolah terkena imbasnya. Apalagi keberadaannya di perumahan komplek yang begitu besar.
"Iya takutnya mereka (imigran) kenapa-napa gitu," ucap dia.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Puskesmas Kalideres Gelar Pemeriksaan Kesehatan Pencari Suaka
Cerita Para Pencari Suaka, Ditolak Warga Hingga Jatah Makanan Dibatasi
Jumlah Pencari Suaka di Bekas Gedung Kodim Kalideres Mencapai 1.155
Lurah Kalideres Keluhkan Pencari Suaka Membandel
Spanduk Penolakan Bertebaran di Lokasi Penampungan Pencari Suaka di Daan Mogot
Dinas Sosial DKI Imbau Masyarakat Tak Beri Bantuan Langsung ke Pencari Suaka
Direlokasi ke Kalideres, Jumlah Pencari Suaka Terus Bertambah