Psikolog Bocorkan Kiat Bagi Orang Tua Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual
Berikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual
Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D. membagikan kiat bagi orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencegah mereka menjadi pelaku atau korban pelecehan seksual.
"Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis," kata Novi dikutip dari ANTARA, Jumat (6/9).
-
Kapan sebaiknya memulai edukasi seksual pada anak? Kasandra mengatakan dalam memberikan pendidikan seksual, sudah bisa dilakukan sejak anak berusia sekitar dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal dan memahami nama-nama organ tubuh, termasuk alat kelamin.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Kenapa pendidikan seksual untuk anak menjadi penting? Maraknya pelecehan seksual terhadap anak, membuat orang tua menjadi was-was. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan Pendidikan seks kepada anak. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah anak dari pelecehan. Sehingga anak tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh orang lain dan tidak.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan anak agar bisa melindungi diri dari kekerasan seksual? Berbagai cara bisa mulai dikenalkan oleh orangtua pada anak agar tidak menjadi korban. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu menjaga anak-anak melindungi diri dari kekerasan seksual.
-
Bagaimana orang tua dapat mengajarkan anak untuk menjaga diri dari pelecehan seksual? Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain.
-
Bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan edukasi seks pada anak? âSaat menjelaskan, gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia anak. Misalnya, saat anak masih balita, bisa dimulai dengan mengenalkan fungsi tubuh dan menjelaskan bahwa ada bagian-bagian tubuh yang bersifat privat,â kata Kasandra, dikutip dari Antara.
Selain memberikan contoh baik pada anak, Novi menjelaskan bahwa orang tua juga perlu berdialog dengan anak agar mereka dapat berpikir kritis dan mempertanggungjawabkan sikapnya.
Ia menambahkan jangan lupa berikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual.
"Pembelajaran terbaik dengan anak-anak adalah dengan cara berdialog, bagus lagi anak-anak diajarkan berliterasi dan punya banyak referensi terkait pentingnya menjaga tubuh agar terhindar dari pelecehan," kata Novi.
"Mereka, baik laki-laki juga perempuan, perlu diajarkan mengenali dan menghargai tubuhnya sendiri, apalagi tubuh orang lain serta dikenalkan dampak jangka panjang jika tidak menghargai orang lain," sambungnya.
Sementara itu psikolog lulusan Universitas Indonesia Rahmatika Septina Chairunnisa, M.Psi mengatakan bahwa orang tua perlu membangun hubungan yang positif terhadap anak.
Selain mendengarkan, memahami, dan memenuhi kebutuhan anak, orang tua juga perlu memberikan aturan dan batasan yang perlu anak patuhi agar mereka tidak bertindak di luar batas, ujarnya.
"Pentingnya penanaman nilai-nilai yang berlaku di keluarga, budaya, dan agama sejak dini pada anak. Orang tua perlu mencontohkan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kesehariannya," ujarnya.
Rahmatika lebih lanjut mengatakan ada sejumlah hal yang perlu orang tua lakukan untuk mengedukasi anak-anak agar mereka tidak menjadi pelaku maupun korban pelecehan. Salah satunya dengan memberi tahu mereka akan pentingnya menjaga tubuh masing-masing.
"Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain," kata Rahmatika.
Selain itu, beritahukan anak jika ada beberapa situasi yang membuat orang lain boleh menyentuh tubuh mereka. Misalnya, ketika anak diperiksa dokter atau orang tua yang ingin membantu membersihkan alat kelamin anak setelah buang air karena usianya yang masih kecil.
"(Namun), ajarkan anak cara untuk menolak atau memberikan izin ketika ada bagian tubuhnya yang dilihat atau disentuh orang lain," kata Rahmatika.
Dia menambahkan, sejak kecil, jangan memaksakan anak untuk membalas pelukan orang lain atau jangan paksa anak bersedia dicium oleh orang lain, meskipun anggota keluarga, jika ia tidak nyaman atau tidak mau.
Lebih lanjut, Rahmatika mengatakan bahwa sebisa mungkin orang tua tidak menganggap pembahasan mengenai seksualitas sebagai hal yang tabu atau menyeramkan.
"Ketika anak mulai penasaran dengan topik seksualitas, orang tua dapat merespons anak dengan tenang. Berikan penjelasan secara bertahap dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka," ujarnya.
Tidak hanya itu, orang tua juga dapat mencari tahu pembahasan tentang seksualitas bersama anak. Misalnya, pergi ke psikolog atau dokter bersama-sama, mencari informasi melalui video edukasi, dan lainnya.
"Yang tidak kalah penting, tekankan pada anak bahwa mereka sangatlah berharga agar mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal kurang sehat dari lingkungan sekitarnya," tutup Rahmatika.
- Pestapora Pertamina Fastron 2024 Bakal Hadirkan Pengalaman Tiga Hari yang Tak Terlupakan
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024