Resah petugas kebersihan buaya masih berkeliaran di sungai depan Mangga Dua
Rasa khawatir akan diserang oleh buaya kerap menghantui Sapar dan kedua rekannya saat membersihkan aliran sungai. Apalagi, informasi yang mereka dapat, buaya bersarang di bawah jembatan yang menghubungkan Mal Mangga Dua dan jalan Gunung Sahari.
Tenaga kebersihan yang sehari-hari membersihkan aliran sungai di depan perjalanan Mangga Dua, Jl Gunung Sahari, Jakarta Utara, tengah resah. Sebab di aliran sungai tersebut berkeliaran buaya.
"Rutinitas jadi terganggu, karena takut ada buaya. Gak cuma satu tapi ada tiga," ujar seorang petugas kebersihan dari UPK Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara,Sapar saat ditemui di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (12/10).
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Bagaimana cara vendor merelokasi kucing-kucing liar? Pengelola Gelora Bung Karno buka suara perihal heboh kabar petugas vendor membungkus kucing dengan plastik.
Rasa khawatir akan diserang oleh buaya kerap menghantui Sapar dan kedua rekannya saat membersihkan aliran sungai. Apalagi, informasi yang mereka dapat, buaya bersarang di bawah jembatan yang menghubungkan Mal Mangga Dua dan jalan Gunung Sahari.
Meski dilanda rasa takut, Sapar tetap menjalankan tugasnya dengan hati-hati dan selalu berdoa agar diberi keselamatan saat bertugas.
"Kami berdoa saja minta keselamatan ke Allah. Kalau tidak dikerjain (pembersihan) kita salah, kalau dikerjai ada rasa takut. Namanya tugas ya gimana lagi," keluh Sapar.
Hal senada juga disampaikan Irpan, rekan Sapar yang juga bertugas membersihkan aliran anak sungai Ciliwung tersebut.
Menurut Irpan, ia mengetahui keberadaan buaya-buaya tersebut sekitar tiga bulan lalu dan hampir setiap hari mendapati buaya berjenis buaya muara atau Poros dan buaya Senyulong tersebut naik ke permukaan untuk berjemur di pinggir sungai.
"Awalnya kaget, kalau sekarang sudah mulai terbiasa. Dulu waktu pertama lihat masih kecil buayanya, sekarang sudah sebesar paha (orang dewasa)," kata Irpan menerangkan.
Ia berharap agar petugas terkait dapat segera menangkap buaya tersebut sehingga pekerjaannya untuk menjaga kebersihan sungai tidak terganggu oleh keberadaan binatang buas tersebut.
Baca juga:
Lagi mandi di Sungai, remaja di Riau nyaris diterkam buaya
Meresahkan, buaya seberat 500 Kg ditangkap warga Bengkalis
Yusuf tewas diterkam buaya di Sungai Tengkorak
Lagi, pemancing di Banyuasin tewas diterkam buaya muara
Kesadisan warga Sorong saat membantai ratusan buaya
Warga tangkap seekor buaya di Sungai Deli
Cerita warga di Sorong bantai ratusan buaya