Sandiaga dapat info ada dua orang meninggal saat bagi-bagi sembako di Monas
Dia menuturkan, keduanya meninggal lantaran berdesakan mengantre untuk mendapatkan sembako. "Karena berdesak-desakan. Dan ada investasi lanjut mencari penyebab kematian terhadap kedua korban yang diderita pada saat terjadinya acara tersebut," jelas Sandiaga.
Forum Untukmu Indonesia melakukan acara bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu (28/4) lalu. Informasi diterima Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dua orang meninggal dalam acara bagi-bagi sembako tersebut.
Hal ini diungkapkan usai dirinya mendapat laporan hasil dari pertemuan secara tertutup dengan pihak FUI dan Dinas Pariwisata dan Budaya DKI.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
"Kami sangat prihatin ada dua korban yang mesti kehilangan nyawanya. Dua-duanya warga Pademangan," ucap Sandiaga di kantornya, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Dia menuturkan, keduanya meninggal lantaran berdesakan mengantre untuk mendapatkan sembako. "Karena berdesak-desakan. Dan ada investigasi lanjut mencari penyebab kematian terhadap kedua korban yang diderita pada saat terjadinya acara tersebut," jelas Sandiaga.
Dia sekarang ingin terus berkoordinasi, bagaimana langkah yang akan diambil panitia. Selain itu, jelas ini menjadi pembelajaran bagi Pemprov DKI.
"Untuk itu kami sekarang sedang berkoordinasi dengan panitia untuk tindak lanjutnya dan bagaimana langkah selanjutnya daripada panitia, atas kejadian yang terjadi. Sangat kita sayangkan. Dan ini jadi koreksi untuk Pemprov. Bahwa penggunaan daripada Monas ini betul-betul harus dipastikan," tukas Sandiaga.
Kesalahan panitia, pakai logo DKI tanpa izin
Dia menyebutkan, ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh FUI. Di antaranya, panitia menggunakan logo resmi Pemprov DKI tanpa izin. "Ini bukan event Pemprov DKI," tegasnya.
Yang kedua, masih kata Sandiaga, pelaksanaan FUI tidak sesuai dengan kesepakatan awal, yaitu ada pembagian sembako. Dan, lanjutnya, ini sudah tak disetujui dari awal oleh Pemprov DKI.
"Ketiga, bahwa panitia tidak bertanggungjawab terhadap kebersihan taman, dan prasarana dan kegiatan di sekeliling area Monas," tukasnya.
Terakhir, menurut Sandiaga, panitia tak melakukan antisipasi. Sehingga mengganggu ketertiban.
"Kenyamanan dari pengunjung dan terjadi penumpukan pengunjung yang tidak diantisipasi dengan baik dan tidak terkoordinasi dengan baik. Terakhir panitia tidak dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban umum," jelasnya.
Baca juga:
Model JPO Sudirman-Thamrin disesuaikan dengan MRT, dananya masih dibahas
Sandiaga panggil panitia acara bagi-bagi sembako di Monas
Sandiaga sebut sebelum Ramadan pedagang Blok G Tanah Abang akan dipindahkan
Wagub Sandiaga harap peringatan May Day berlangsung kondusif
PSI waspadai gejala bagi-bagi jabatan di era Anies-Sandiaga
Sandiaga: Penduduk Johar Baru terpadat di Asia, India saja kalah
Pemprov DKI akan mulai pembangunan Jakarta International Stadium