Sebelum jadi tersangka, 2 petinggi Bank DKI sudah dicurigai Ahok
Selain kinerja buruk, kecurigaan adanya kasus pemberian kredit ini jadi alasan Ahok memecat keduanya.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak tahu soal penetapan tersangka mantan Direktur Utama (Dirut) Bank DKI tahun 2014 dan MW merupakan mantan Direktur Pemasaran Bank DKI tahun 2014 oleh Kejaksaan Tinggi DKI.
Dua mantan petinggi Bank DKI ini terjerat kasus pemberian fasilitas kredit dari Bank DKI Jakarta kepada PT Likotama Harum dan PT Mangkubuana Hutama Jaya pada tahun 2013 silam.
"Saya enggak tahu, kamu tanya Kejaksaan saja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/4).
Rupanya, Ahok mengaku telah menaruh curiga kepada dua mantan petinggi Bank DKI itu. Selain, kinerja buruk, kecurigaan adanya kasus pemberian kredit ini jadi alasan Ahok memecat keduanya.
"Makanya waktu kita masuk sudah curiga, pengawasan itu enggak gampang, makanya kita ganti yang profesional (Dirut Bank DKI) sekarang," tegas Ahok.
Ditambahkannya, Ahok ingin melakukan right issue atau dengan kata lain, menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Tujuannya, adalah agar bank DKI 'Go Public', dengan banyaknya penaruh saham maka pengawasan akan semakin baik karena diawasi bersama.
"Kenapa kita ngotot pengen sekali right issue, kalau dia (bank DKI) go public terus ada strategi partner yang hebat, bank dalam negeri atau luar negeri ke yang hebat punya saham maka itu akan terjadi pengawasan. Itu harapannya seperti itu," pungkas Ahok.
Diketahui sebelumnya, Mulyanto dan Eko disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah ke dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Berdasarkan hasil perhitungan negara dari BPKP, kerugian negara dalam kasus ini Rp 267 miliar. Kredit ini tiga tahun dari 2011 sampai 2014.
Baca juga:
DPR sebut belum pernah ada calon independent komplain soal meterai
Larang motor masuk Jalan Sudirman-Thamrin, Ahok tiru negara Eropa
Dapat surat misterius, Ratna Sarumpaet duga dari pendukung Ahok
Ruhut sebut hasil audit BPK soal Sumber Waras keblinger
Rumah dibobol maling, tukang sapu curhat HP pemberian Ahok hilang
Ngotot reklamasi dilanjut, Ahok minta menteri LHK keluarkan Permen
Ahok: Siapa gubernur reklamasi? Ali Sadikin sebetulnya!
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Siapa yang membantu AIPDA Eko Yulianto mengelola bank sampah? Dalam menjalankan bank sampah, Eko tidak mengerjakannya sendiri. Dia dibantu oleh sejumlah warga yang merupakan tetangganya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.