Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Tetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Motif sekeluarga bunuh diri sedang didalami.
- Bongkar Motif, Polisi Olah TKP Ulang Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan
- Motif Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Belum Terungkap, Polisi Periksa HP Korban
- Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
- Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Satu keluarga diduga bunuh diri di sebuah apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). Jasad korban ditemukan tergeletak di pelataran parkir.
Motif sekeluarga bunuh diri sedang didalami. Sementara pengakuan penghuni apartemen lainnya yang juga tetangga, korban mengaku sempat didatangi jasa penagih hutang.
"Saya pernah lihat orang tagih dia kan, orang namanya tagih utang kan pasti ada sedikit kasar atau gimana kan, dari situ saya tahu (karena) ekonomi," kata warga yang tidak mau disebutkan identitasnya," katanya, Minggu (10/3).
Dia menduga korban terhimpit masalah ekonomi. Salah satu korban semasa hidupnya juga sempat datang dan meminjam uang untuk modal usaha.
Sepengetahuannya, korban dulu cukup berada secara ekonomi. Anak-anaknya juga mengenyam pendidikan di sekolah bergengsi.
Tetapi info terakhir dia dapat, usaha korban mengalami kerugian, sehingga kehidupan mereka pun berubah dratis.
"Dia pernah bilang suaminya kongsi sama orang bisnis apa enggak tahu, sampai habis-habisan," ujar dia.
Singkat ceritanya, satu keluarga itu memutuskan pindah ke Solo karena rumahnya disita bank.
"Ini sudah kosong lama, sudah setahun. Kayaknya tahun-tahun kemaren ya ke Solo ya," ujar dia.
Terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menerangkan, keempat korban diketahui sudah lama meninggalkan apartemen tersebut. Sejumlah saksi bercerita, setelah lama tak muncul kemudian keempat orang itu datang kemarin dan melakukan bunuh diri.
"Hasil sementara keterangan saksi-saksi yang sudah kita ambil, mereka menyatakan bahwa para korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah 2 tahun. Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," kata Kapolsek dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (10/3).
Kapolsek belum berani menyimpulkan motif korban melakukan bunuh diri. Penyidik masih perlu semua informasi yang didapat termasuk soal utang-piutang.
"Masih didalami. Saya belum sampai pada kesimpulan itu," kata Kapolsek.